Presidium Sinjai Geram: Dana Desa Mensejahterakan Siapa?

SINJAI, ARUSMUDA.COM - Presidium Sinergitas Jaringan Independen Gerakan Sinjai Menggugat (SINJAI GERAM), Awaluddin Adil mengungkapkan bahwa tahun 2019 Pemerintah menaikkan Alokasi Dana Desa sekira 75 triliun rupiah dari 60 triliun rupiah pada tahun 2018 untuk seluruh desa di Indonesia.



Menanggapi hal tersebut, Awaluddin berharap agar Alokasi Dana Desa yang besar itu, dapat mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta dapat mengantar desa untuk mengejar dari ketertinggalan khususnya di Kabupaten Sinjai.

"Desa harus memiliki perencanaan yang baik dalam mengalokasikan Dana Desa. Misalnya melalui pembangunan, tentunya pembangunan yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat desa," kata Awaluddin, Kamis (30/05/2019).

Menurutnya, Kepala Desa di Sinjai harus berani mengungkapkan jumlah persentase penurunan angka kemiskinan. Mereka harus menunjukkan apakah angka kemiskinan di daerahnya menurun, stagnan atau malah meningkat sejak adanya Alokasi Dana Desa. 

"Kalau Kepala Desa tidak mampu menunjukkan, itu artinya Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tidak ada artinya. Dana Desa kan subtansinya mensejahterakan masyarakat. Kalau masyarakat tidak sejahtera lalu dana desa mensejahterakan siapa?" Tanya Awaluddin diplomatis.

Awaluddin yang juga Direktur Yayasan Peduli Bangsa (YPB) menambahkan bahwa Kepala Desa juga harus memahami bahwa pembangunan desa tidak lagi identik dengan pembangunan fisik, tapi yang terpenting juga pemberdayaan masyarakat

Selama ini, dalam pandangan Awaluddin, pemberdayaan dianggap agenda nomor dua setelah pembangunan fisik, padahal seringkali pembangunan fisik tidak mampu menjawab untuk meningkatkan kesejahteraannya. 

"Paradigma ini harus dirubah karena kini desa harus pula memposisikan dirinya sebagai mesin ekonomi yang efektif bagi warga. Jadi tunggu apalagi?" Tutup Awaluddin.

Posting Komentar

0 Komentar