Jelang Hari Buruh, Ini Pernyataan KNPI Sulsel

MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - 1 Mei merupakan hari bersejarah bagi kaum buruh. Sekitar 130 tahun yang lalu lebih dari setengah juta buruh di Amerika Serikat melancarkan Demonstrasi menuntut pemotongan jam kerja.
Kaum buruh bersatu menuntut keadilan. Mereka bersatu dalam berbagai serikat buruh. Salah satunya adalah Knights of Labor. Mereka mengorganisir diri mereka untuk melakukan aksi demonstrasi. Tuntutan yang diajukan adalah pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari. Sehingga dalam sehari ada 8 jam kerja, 8 jam istirahat, dan 8 jam untuk tidur.
Aksi yang diawali pada April 1886 hanya beranggotakan 250 buruh. Dalam waktu sepekan, jumlahnya meningkat menjadi 350 buruh. Aksi mereka cepat mendapat solidaritas dan aksi tersebut terus menjalar ke negara-negara lainnya. Puncaknya, pada 1 Mei 1886 massa buruh yang melakukan demonstrasi berjumlah lebih dari setengah juta buruh.
Buruh, baik yang tua dan muda, pria dan perempuan, kulit putih maupun berwarna semua tumpah ruah dengan gegap gempita meneriakkan perlawanan agar jam kerja 8 jam sehari. “Semangat dan persatuan kaum buruh itulah yang harus tetap kita dengungkan,” kata Ketua KNPI Sulsel versi Fahd El Fouz, Yasir Mahmud melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (29/4).
Bila diperhatikan, lanjutnya, mayday merupakan satu-satunya hari libur nasional bahkan internasional yang tidak berkaitan dengan hari besar keagamaan dan sejarah kenegaraan. Ini artinya, buruh memiliki posisi tawar yang cukup membuat para penguasa memperhitungkannya. Buruh berpotensi memberikan perlawanan dan merebut kemenangan dengan menggulingkan sistem kapitalisme yang mengeksploitasi dan menindas rakyat. Keadaan itu dapat dicapai apabila buruh bisa solid dan bersatu dengan elemen rakyat lainnya.
Dari perjuangan buruh sebagai jantung produksi beberapa puluh tahun silam tak lepas dari peran pemuda. Sejarah menunjukkan peran kaum muda terpelajar bagi gerakan rakyat sangat besar. Dalam perjuangan menghancurkan pemerintahan diktator dan peristiwa perjuangan lain pasti ada dukungan dari kaum muda.
Pemuda adalah intelektual sosial demokrat yang mengorganisir dirinya berjuang membebaskan rakyat dari segala bentuk penindasan dan harus bersatu dengan rakyat tertindas lainnya. Maka dari itu Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Sulsel selaku lembaga yang menghimpun beberapa organ kepemudaan sangat antusias menjelang peringatan hari bersejarah dunia (May Day).
KNPI Sulsel mewakili beberapa organ kepemudaan yang terlegitimasi dengan pihak pemerintah hari ini menunjukkan keberpihakannya terhadap kelas masyarakat tertindas (buruh). Pemuda harus ikut serta membantu masyarakat membentuk organisasi perjuangan serta terlibat dalam masalah kesehariannya untuk mencari celah kontradiksi dalam menyelesaikan beberapa persoalan yang terjadi di tengah masyarakat hari ini.
Sehingga dari kondisi tersebut KNPI Sulsel menyatakan diri siap berjuang bersama rakyat tertindas (buruh). Salah satunya dengan cara melaksanakan beberapa agenda kegiatan pro-rakyat yang memberikan manfaaat besar bagi rakyat.
Menyambut mayday KNPI Sulsel akan bergabung bersama elemen serikat pekerja memperingati Hari Buruh Internasional. Dan, untuk itu pula dalam momentum peringatan hari buruh sedunia, 1 Mei 2017 KNPI Sulsel menuntut beberapa hal.
Pertama, setop upah murah. Berikan jaminan lapangan pekerjaan layak bagi seluruh rakyat. Hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing. Berikan kebebasan berserikat dan berorganisasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan, cabut regulasi ketenagakerjaan yang tidak berpihak terhadap buruh. (rls)

Posting Komentar

0 Komentar