Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Sekretaris Dewan Syuro FPI: Pancasila Sudah Final
PANGKAL PINANG, ARUSMUDA.COM - Sekretaris Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI), Irsadul Lubab, tak ingin ambil pusing terkait dengan tuduhan miring, tendensius dan sarkastis kepada organisasi besutan Habib Rizieq Shihab itu. Dia ingin agar orang yang menuduh FPI dengan framing negatif dapat melihat karya-karya nyata.
"Apapun tuduhan yang dilakukan oleh pihak yang menuduh kami sebagai kelompok atau Ormas Islam yang intoleran, sebenarnya pernyataan ini gak perlu kami jawab," kata Irsadul di lokasi Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7, di Pangkal Pinang, Bangka, Jumat (28/2).
Dia menyebutkan, FPI akan dan terus hadir di tengah masyarakat. Salah satunya ketika terjadi beberapa musibah yang menimpa masyarakat Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa FPI mempunyai kepedulian dengan masalah rakyat dan keumatan.
"Untuk masalah kemanusiaan, FPI tak pernah membeda-bedakan agama, suku dan lain sebagainya. Bagi kami urusan kemanusiaan adalah urusan bersama, karena sudah tak ada kaitan dengan agama apapun," tuturnya.
Mengenai wacana pihak yang mempertentangkan agama dan Pancasila, dia menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Sebagai dasar negara, tentu sudah tidak bisa dirubah dan diganti.
"Oleh karena itu, Pancasila bagi kami adalah final. Final sudah tidak perlu diperdebatkan lagi, dan tidak perlu dibentur benturkan lagi dengan urusan agama," kata Irsadul.
Sehingga jika ada pernyataan bahwa agama musuh terbesar Pancasila adalah pernyataan yang salah. Menurut dia, Pancasila tidak perlu di perdebatkan lagi.
"Karena, memang Pancasila diilhami oleh nilai nilai hasil daripada komunikasi dan musyawarah bapak pendiri bangsa untuk mendirikan bangsa dan negara," katanya.
"Apapun tuduhan yang dilakukan oleh pihak yang menuduh kami sebagai kelompok atau Ormas Islam yang intoleran, sebenarnya pernyataan ini gak perlu kami jawab," kata Irsadul di lokasi Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7, di Pangkal Pinang, Bangka, Jumat (28/2).
Dia menyebutkan, FPI akan dan terus hadir di tengah masyarakat. Salah satunya ketika terjadi beberapa musibah yang menimpa masyarakat Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa FPI mempunyai kepedulian dengan masalah rakyat dan keumatan.
"Untuk masalah kemanusiaan, FPI tak pernah membeda-bedakan agama, suku dan lain sebagainya. Bagi kami urusan kemanusiaan adalah urusan bersama, karena sudah tak ada kaitan dengan agama apapun," tuturnya.
Mengenai wacana pihak yang mempertentangkan agama dan Pancasila, dia menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara. Sebagai dasar negara, tentu sudah tidak bisa dirubah dan diganti.
"Oleh karena itu, Pancasila bagi kami adalah final. Final sudah tidak perlu diperdebatkan lagi, dan tidak perlu dibentur benturkan lagi dengan urusan agama," kata Irsadul.
Sehingga jika ada pernyataan bahwa agama musuh terbesar Pancasila adalah pernyataan yang salah. Menurut dia, Pancasila tidak perlu di perdebatkan lagi.
"Karena, memang Pancasila diilhami oleh nilai nilai hasil daripada komunikasi dan musyawarah bapak pendiri bangsa untuk mendirikan bangsa dan negara," katanya.
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Sebagai upaya menyemarakkan pekan terakhir ramadan 1438 H, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pondok Pesantren Al-Ikhlas U...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Tak banyak yang tahu jika ternyata aplikasi Halo Tukang yang berdiri sejak 2008 lalu, dan saat ini menyediakan ...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Malam baru beranjak saat hujan deras mengguyur Makassar. kondisi alam tersebut tak menghalangi sekelompok anak m...
Tidak ada komentar: