Dosen Sosiologi UNM Jadi Narasumber Latihan Kepemimpinan Perempuan

MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Lembaga Pengabdian UNM bekerja sama dengan Komunitas Makassar Women Studies serta IPMIBAR, menggelar Pelatihan Kepemimpinan Perempuan pada tanggal 07 Juli 2019 di Makassar. 

Kegiatan yang berlangsung di Jalan Boungeville Raya Nomor 16 Makassar ini menghadirkan narasumber Dr. Hj. Musdaliah Mustadjar, M.Si. dan Siti Indah Khazanah, S.Pdi., serta Kordinator Makassar Women Studies, Ana Mardiani, S.Pd.

Dalam sambutannya Ana Mardiani,S.Pd. menyampaikan pentingnya pelatihan ini sebagai tanggung jawab komunitas dalam mengawal isu keperempuan. 

Beliau juga menyampaikan terimakasih pada Tim pengabdi UNM atas kesediaannya menginisiasi forum semacam ini. 

"Jika perlu ini diprogramkan berkelanjutan dan kita adakan kegiatan yang lebih besar. Semoga dengan pelatihan ini bisa membuat motivasi perempuan untuk aktif diruang publik khususnya dalam kepemimpinan politik." Ujar Ana. 

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Hj. Musdaliah Mustadjar, M.Si. dengan tema Kepemimpinan Perempuan Dalam Perseptif Gender. 

Dalam uraiannya Musdaliah menegaskan pandangan sosiologi gender dalam melihat pembagian kerja perempuan dan laki-laki.

"Masyarakat Bugis memiliki pembagian kerja berdasarkan kesepakatan bersama antara laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga. Intinya gender itu hasil konstruksi masyarakat." Tambah Dosen Sosiologi gender ini. 

Selain itu, Dosen senior UNM ini menegaskan bahwa saat ini perempuan harus ambil andil agar bisa menggerakkan partisipasi perempuan lebih maksimal kemudian hari.

Sementara itu, Inda Khazanah yang juga Koordinator Rumah Kajian Filsafat Makassar selaku narasumber kedua menyampaikan tema Kemimpinan Perempuan Dalam Pandangan Filosofis dan Feminisme. 

Pada sesi ini, Indah menyampaikan perlunya menempatkan perempuan pada definisi yang filosofis agar tidak bias gender.

"Karena konsep gender sangat tergantung konteks sosial, akhirnya perspektifnya parsial dan berbeda-beda. Nah itulah sebabnya pandangan filosofis wajib agar kita bisa mendudukan makna perempuan dalam makna yang lebih universal," tambah aktivis keperempuanan ini. 

Selain itu Indah juga menjelaskan bahwa keutamaan perempuan dengan laki-laki lebih pada pemberdayaan akal dan pengetahuannya. Olehnya itu kesempatan perempuan dalam kepemimpinan politik sama dalam perspektif ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari beberapa kampus baik yang tergabung dalam komunitas maupun tidak. Kegiatan ini berlangsung lancar dengan proses yang dialogis. Peserta cukup antusias ditandai dengan ramainya pertanyaan yang diajukan peserta pada kedua narasumber. 

Posting Komentar

0 Komentar