Adi Suryadi Culla: Saya Menunggu Tulisan Yang Memberontak Dari Birokrasi

MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - "Sebenarnya saya berharap ada pemberontakan dalam buku-buku ini," seru akademisi FISIP Unhas, Adi Suryadi Culla sambil mengacung-acungkan buku 'Politik, Birokrasi, & Kebijakan Publik' di lantai 20 Hotel Aston Makassar, sabtu (28/04/2018) malam.

Buku tulisan Andi P. Rukka ini menjadi salah satu buku yang dibedah dalam acara peluncuran buku terbitan Birokrat Menulis dan Diskusi Birokrasi yang digelar oleh BirokratMenulis.Org. dengan tema 'Kinerja Birokrasi dalam Kubangan Politik Praktis'.

"Selama pejabat pembina kepegawaian masih diisi oleh kepala daerah yang merupakan orang parpol, birokrasi tidak akan bisa keluar dari kubangan!" Tegas Adi. Menurutnya, mending Sekda yang jadi pejabat pembina kepegawaian.

Lanjut Adi, kalau mau keluar, harus mengubah struktur. "Setelah mengubah struktur, atau aturan mengenai pembina kepegawaian, selanjutnya kultur. Ini juga harus diubah." Adi mengusulkan agar ASN itu berbasis merit atau prestasi, bukan kedekatan atau karena tim sukses.

Menariknya, di depan peserta diskusi yang merupakan birokrasi dari berbagai level dan lintas instansi, Adi menggugah keberanian birokrasi untuk keluar dari kubangan budaya birokrasi yang tidak sehat dengan mengutip Jacques Derrida.

Selain buku Andi P. Rukka, turut diluncurkan dan didiskusikan dua buku dari Nur Ana Sejati, 'ngGedabrus ing Melbourne: Catatan Orang Desa tentang Kota Modern' dan 'Budaya Kinerja: Sebuah Upaya Revitalisasi Akuntabilitas Kinerja Sektor Publik'.

Diskusi yang dipandu oleh Editor in Cheif BirokratMenulis.Org, Rudy M. Harahap dan pegiat BirokratMenulis.Org, Mutia Rizal juga menghadirkan seorang birokrat senior, Zainuddin Jaka sebagai panelis.

Posting Komentar

0 Komentar