Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
Opini
»
Selubung Kebenaran
Selubung Kebenaran
Oleh Anak Muda pada Sabtu, 10 Juni 2017 |
Opini
REFLEKSI, ARUSMUDA.COM - Kebenaran itu seperti bintang-bintang yang tak bisa dilihat kecuali di gelap malam.
Dalam rutinitas terang, perhatian manusia tertawan penampakan kasatmata. Nilai-nilai tak benda dipandang sebelah mata sebagai pelengkap penderita.
Salat gelap menyelimuti bumi, ekstravaganza sosok fisik pudar dari pandangan, barulah manusia mendongakkan wajah ke langit, mendamba cahya bintang.
Di zaman terang, manusia sulit mengenali kebenaran hakiki. Kesejatian tersamar ornamen pernak-pernik penampilan.
Saat zaman kelam datang, barulah kita kenali mana yang benar sejati, mana yang palsu manipulasi. Bangunan fisik yang dielu-elukan di masa terang terlihat keterbatasannya; nilai-nilai penuntun yang disepelekan tersadari keistimewaannya.
Bila kita kurang yakin watak sebenarnya seseorang, tunggulah hingga gelap menyergap: di mana ia berdiri dan kemana ia berpaling, itulah kesejatiannya.
Tak perlu terlalu gundah menghadapi kelam krisis. Di masa gelap, mata fisik memicing, mata batin melotot. Itulah masa terbaik mengenali kebenaran sejati, memperjuangkannya secara gigih, sebagai bintang penuntun bagi kebaikan hidup bersama.
(Yudi Latif, Makrifat Puasa)
Dalam rutinitas terang, perhatian manusia tertawan penampakan kasatmata. Nilai-nilai tak benda dipandang sebelah mata sebagai pelengkap penderita.
Salat gelap menyelimuti bumi, ekstravaganza sosok fisik pudar dari pandangan, barulah manusia mendongakkan wajah ke langit, mendamba cahya bintang.
Di zaman terang, manusia sulit mengenali kebenaran hakiki. Kesejatian tersamar ornamen pernak-pernik penampilan.
Saat zaman kelam datang, barulah kita kenali mana yang benar sejati, mana yang palsu manipulasi. Bangunan fisik yang dielu-elukan di masa terang terlihat keterbatasannya; nilai-nilai penuntun yang disepelekan tersadari keistimewaannya.
Bila kita kurang yakin watak sebenarnya seseorang, tunggulah hingga gelap menyergap: di mana ia berdiri dan kemana ia berpaling, itulah kesejatiannya.
Tak perlu terlalu gundah menghadapi kelam krisis. Di masa gelap, mata fisik memicing, mata batin melotot. Itulah masa terbaik mengenali kebenaran sejati, memperjuangkannya secara gigih, sebagai bintang penuntun bagi kebaikan hidup bersama.
(Yudi Latif, Makrifat Puasa)
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Indonesia (SII) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menda...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
Tidak ada komentar: