Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Kopel Desak Bupati Copot Kapus yang Tidak Berperikemanusiaan
BULUKUMBA, ARUSMUDA.COM - Dua hari terakhir, pelayanan kesehatan di Bulukumba menjadi sorotan publik. Pasalnya, karena tak dapat pinjaman ambulance dari Puskesmas, seorang warga membawa jenazah keluarganya dari PKM ke rumah duka yang berjarak sekitar 5 km hanya dengan menggunakan sarung dan bambu.
Menanggapi kondisi ini, Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba meminta Bupati untuk mencopot Kepala Puskesmas Kajang, Siti Hayati karena dinilai tidak berperikanusiaan dengan membiarkan jenazah di tandu pulang kerumah sementar Ambulance ada di sekitar PKM.
Menurut Direktur Kopel Bulukumba, Muhammad Jafar, Kepala PKM ini sudah dua kali membuat program Bulukumba Melayani yang menjadi salah satu program unggulan Bupati Bulukumba, menjadi jauh dari target.
Pertama, Kapus ini pernah membawa ambulance ke pesta pernikahan salah satu keluarganya di Makassar. Kedua, Kepala PKM ini juga kaku dan tidak berperikemanusiaan karena membiarkan jenazah harus ditandu pakai sarung dari PKM ke rumah duka.
"Jika ini masih tetap dipertahankan, cita-cita Bulukumba keren akan jauh daribtarget capaian!" Tegas Jafar.r, pelayanan kesehatan di Bulukumba menjadi sorotan publik. Pasalnya, karena tak dapat pinjaman ambulance dari Puskesmas, seorang warga membawa jenazah keluarganya dari PKM ke rumah duka yang berjarak sekitar 5 km hanya dengan menggunakan sarung dan bambu.
Menanggapi kondisi ini, Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba meminta Bupati untuk mencopot Kepala Puskesmas Kajang, Siti Hayati karena dinilai tidak berperikanusiaan dengan membiarkan jenazah di tandu pulang kerumah sementar Ambulance ada di sekitar PKM.
Menurut Direktur Kopel Bulukumba, Muhammad Jafar, Kepala PKM ini sudah dua kali membuat program Bulukumba Melayani yang menjadi salah satu program unggulan Bupati Bulukumba, menjadi jauh dari target.
Pertama, Kapus ini pernah membawa ambulance ke pesta pernikahan salah satu keluarganya di Makassar. Kedua, Kepala PKM ini juga kaku dan tidak berperikemanusiaan karena membiarkan jenazah harus ditandu pakai sarung dari PKM ke rumah duka.
"Jika ini masih tetap dipertahankan, cita-cita Bulukumba keren akan jauh daribtarget capaian!" Tegas Jafar.
Menanggapi kondisi ini, Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba meminta Bupati untuk mencopot Kepala Puskesmas Kajang, Siti Hayati karena dinilai tidak berperikanusiaan dengan membiarkan jenazah di tandu pulang kerumah sementar Ambulance ada di sekitar PKM.
Menurut Direktur Kopel Bulukumba, Muhammad Jafar, Kepala PKM ini sudah dua kali membuat program Bulukumba Melayani yang menjadi salah satu program unggulan Bupati Bulukumba, menjadi jauh dari target.
Pertama, Kapus ini pernah membawa ambulance ke pesta pernikahan salah satu keluarganya di Makassar. Kedua, Kepala PKM ini juga kaku dan tidak berperikemanusiaan karena membiarkan jenazah harus ditandu pakai sarung dari PKM ke rumah duka.
"Jika ini masih tetap dipertahankan, cita-cita Bulukumba keren akan jauh daribtarget capaian!" Tegas Jafar.r, pelayanan kesehatan di Bulukumba menjadi sorotan publik. Pasalnya, karena tak dapat pinjaman ambulance dari Puskesmas, seorang warga membawa jenazah keluarganya dari PKM ke rumah duka yang berjarak sekitar 5 km hanya dengan menggunakan sarung dan bambu.
Menanggapi kondisi ini, Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba meminta Bupati untuk mencopot Kepala Puskesmas Kajang, Siti Hayati karena dinilai tidak berperikanusiaan dengan membiarkan jenazah di tandu pulang kerumah sementar Ambulance ada di sekitar PKM.
Menurut Direktur Kopel Bulukumba, Muhammad Jafar, Kepala PKM ini sudah dua kali membuat program Bulukumba Melayani yang menjadi salah satu program unggulan Bupati Bulukumba, menjadi jauh dari target.
Pertama, Kapus ini pernah membawa ambulance ke pesta pernikahan salah satu keluarganya di Makassar. Kedua, Kepala PKM ini juga kaku dan tidak berperikemanusiaan karena membiarkan jenazah harus ditandu pakai sarung dari PKM ke rumah duka.
"Jika ini masih tetap dipertahankan, cita-cita Bulukumba keren akan jauh daribtarget capaian!" Tegas Jafar.
Pilihan Pembaca
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Bakal calon Bupati Bone dari kalangan muda, Andi Singkeru Rukka yang akrab disapa Andi Singke atau ASIK kian gencar b...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Gubernur Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Haris Hasibuan, juga mendorong Tokoh Mu...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
MAROS, ARUSMUDA.COM – Rencana Pemerintah Kabupaten Maros berhutang sebesar Rp110 miliar melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk me...
-
Makassar, ARUSMUDA.COM - Tanpa hambatan berarti, pelaksanaan Kongres Wilayah X Pemuda Muslimin Indonesia Prov. Sulsel berhasil menghasilkan ...
Tidak ada komentar: