Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
Sosial
»
Naik Kelas, Saatnya Dewasakan Hati juga Kesadaran
Naik Kelas, Saatnya Dewasakan Hati juga Kesadaran
Oleh Anak Muda pada Rabu, 17 Mei 2017 |
Sosial
TAKALAR, ARUSMUDA.COM - Tak terasa, waktu setahun akan segera berakhir. Sepertiga masa remaja di jenjang SMA telah melahirkan sejumlah kenangan indah yang tak akan terlupa. Tentu dengan harapan, ketika naik kelas XI, proses pendewasaan jiwa remaja makin menemukan momentum yang amat mendalam.
Bagi, Asri Handayani, siswi kelas X IIS 1, SMAN 1 Takalar, yang dijumpai dalam kelasnya, Rabu pagi (17/05/2018) bahwa naik kelas itu bukan sekedar menjadi lebih senior karena akan masuk siswa-siswi yang lebih junior. Naik kelas itu berarti kesempatan untuk terus mereformasi pikiran dan tindakan yang kadang masih kenakak-kanakan.
"Banyak orang yang bertambah umurnya, namun tutur kata dan perbuatannya tidak mencerminkan kedewasaan. Ibaratnya, mereka adalah sekumpulan buah, yang ketika tua, tak bisa memberi rasa enak yang terbaik," urai gadis pemalu, pebulutangkis handal di Pa'bentengan ini.
Pendapat yang senada juga diungkapkan rekan kelasnya, Istifa Amaliah. Menurutnya, naik kelas menjadi simbol kedewasaan dalam memahami hidup yang lebih bermakna.
"Jikalau setiap siswa memahami bahwa naik kelas harus disertai peningkatan kesadaran jiwa yang lebih tinggi, tentu saja generasi muda Indonesia dapat berkembang dengan pesat. Kita sangat menanti bangkitnya kesadaran akan nasionalisme baru, nasionalisme yang mampu menggerakkan kaum pelajar Indonesia agar berkontribusi bagi bangsa dan negara sejak mereka masih di bangku sekolah," terang murid kesayangan Ibu Hj. Kamasiah.
Bagi, Asri Handayani, siswi kelas X IIS 1, SMAN 1 Takalar, yang dijumpai dalam kelasnya, Rabu pagi (17/05/2018) bahwa naik kelas itu bukan sekedar menjadi lebih senior karena akan masuk siswa-siswi yang lebih junior. Naik kelas itu berarti kesempatan untuk terus mereformasi pikiran dan tindakan yang kadang masih kenakak-kanakan.
"Banyak orang yang bertambah umurnya, namun tutur kata dan perbuatannya tidak mencerminkan kedewasaan. Ibaratnya, mereka adalah sekumpulan buah, yang ketika tua, tak bisa memberi rasa enak yang terbaik," urai gadis pemalu, pebulutangkis handal di Pa'bentengan ini.
Pendapat yang senada juga diungkapkan rekan kelasnya, Istifa Amaliah. Menurutnya, naik kelas menjadi simbol kedewasaan dalam memahami hidup yang lebih bermakna.
"Jikalau setiap siswa memahami bahwa naik kelas harus disertai peningkatan kesadaran jiwa yang lebih tinggi, tentu saja generasi muda Indonesia dapat berkembang dengan pesat. Kita sangat menanti bangkitnya kesadaran akan nasionalisme baru, nasionalisme yang mampu menggerakkan kaum pelajar Indonesia agar berkontribusi bagi bangsa dan negara sejak mereka masih di bangku sekolah," terang murid kesayangan Ibu Hj. Kamasiah.
Pilihan Pembaca
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Indonesia (SII) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menda...
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
Tidak ada komentar: