TAKALAR, ARUSMUDA.COM - Senin (02.10.2023) pagi, lapangan upacara SMA Negeri 11 Takalar terlihat meriah, selain menggelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, mereka juga memanfaatkan momentum tersebut untuk mencanangkan Kampanye Anti Bullying Dan Anti Kekerasan.
Pencanangan gerakan ditandai dengan pembacaan Ikrar anti perundungan dan anti kekerasan oleh seluruh peserta upacara. pembacaan ikrar ini merupakan salah satu wujud nyata dari Kampanye Anti Bullying Dan Anti Kekerasan yang telah dilaksanakan beberapa pekan terakhir.
Kampanye itu sendiri merupakan respon terhadap Eposide 25 Program Merdeka Belajar, yakni Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi beberapa waktu lalu.
Selain itu, kampanye ini merupakan sikap SMA Negeri 11 Takalar terhadap maraknya peristiwa perundungan dan aksi kekerasan di lingkungan sekolah dewasa ini.
Selepas pembacaan ikrar, kampanye dilanjutkan dengan penandatanganan petisi anti perundungan dan anti kekerasan oleh segenap pendidik, tenaga kependidikan serta peserta didik SMA Negeri 11 Takalar dari seluruh tingkatan.
Kepala SMA Negeri 11 Takalar, Marsito, S.Pd., M.Pd., mengharapkan pembacaan ikrar dan penandatangan petisi ini menjadi tonggak awal dan penegasan kembali pada komitmen untuk melawan dan menghentikan perundungan serta kekerasan di lingkungan sekolah.
"Harapan kami semoga segala bentuk aktivitas yang berbau kekerasan, perundungan atau apapun nama dan bentuknya, tidak pernah dan tidak akan pernah terjadi di lingkungan UPT SMAN 11 Takalar," tegasnya.
Kepala Sekolah yang lebih akrab disapa Daeng Sitaba ini juga mengungkapkan tekadnya untuk membentuk Zona Anti Perundungan dan Anti Kekerasan di lingkungan UPT SMAN 11 Takalar.
"Semoga segala usaha dan niat baik kami senantiasa diridai oleh Allah SWT, serta seluruh pihak dapat bahu membahu untuk terus memerangi sikap dan perilaku perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah." Pungkasnya.
0 Komentar