Tak Harus Mahal, Begini Suasana Penerimaan Rapor Di SDN Inpres 5/81 Pattiro Sompe


BONE, ARUSMUDA.COM -
Di tengah riuhnya ruang publik kita karena maraknya pro-kontra pelaksanaan wisuda bagi anak SD - SMA sederajat, serta pelaksanaan darmawisata yang pembiayaannya membebani orang tua siswa, sebuah sekolah dasar di pelosok Kabupaten Bone memperlihatkan hal berbeda.

Sedari pagi, hari itu Sabtu (24.06.2023), siswa-siswi SDN Inpres 5/81 Pattiro Sompe, Desa Pattiro Sompe Kecamatan SibuluE Kabupaten Bone melangkah ke sekolah dengan pakaian yang beragam. Ada yang mengenakan seragam pramuka, ada yang mengenakan seragam olah raga, ada juga yang berpakaian bebas.

Muka mereka semringah, melangkah siang sambil bercanda dengan teman seiring sejalan. Di tangan mereka masing-masing menenteng bekal makan yang dibawa dari rumah. Hari itu, mereka akan penamatan dan penerimaan rapor. Hari yang mendebarkan, juga menjadi muara penantian mereka sepanjang tahun.


Sesampai di sekolah, mereka masuk ke kelas masing-masing. Lalu terjadilah prosesi penyerahan buku rapor dari wali kelas ke masing-masing siswa yang didahului dengan pengumuman tentang peringkat kelas dan siapa naik kelas. Setelahnya, mereka masu satu persatu menerima rapornya. Bila pun ada sesi foto, itu atas bantuan guru yang bukan wali kelas.

Selepas itu, dengan tertib mereka mengatur saf lalu duduk di sepanjang teras ruang kelas, membuka bekal masing-masing, dan prosesi yang paling dinanti dimulai, manre-anre atau makan bersama. Mereka saling berbagi sesama siswa dan atau dengan gurunya, lalu menikmati makanan sambil bercengkerama.

Menurut salah seorang guru, Agus, S.Pd., mereka memilih untuk tak menggelar acara wah sebagaimana beberapa sekolah yang tayang di media. "Yang penting siswa gembira, walau cuma makan sederhana seperti nasi kuning, telur rebus, atau burasa'."


Agus menurutkan bahwa pilihan itu diambil agar proses penamatan dan penerimaan rapor, tidak menjadi beban bagi orang tua siswa. Menurutnya, itu sudah menjadi kebijakan dari Kepala Sekolah SDN Inpres 5/81 Pattiro Sompe, Hj. Nursiah, S.Pd. yang juga disetujui oleh para guru dan orang tua siswa.

"Kita menghindari kesan bermewah-mewahan, agar para siswa tetap rendah hati dan sederhana, apalagi orang tua mereka juga bukan orang yang berpenghasilan tinggi. Kasihan kalau harus dibebani biaya kegiatan, yang sesungguhnya tidak wajib." Pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar