Tak Main-Main, Semmi Takalar Akan Usut Pernyataan Manggaukang Rowa Apabila Tak Segera Meminta Maaf


TAKALAR, ARUSMUDA.COM -
Kontroversi muncul setelah Ketua terpilih Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Takalar, Manggaukang Rowa, melontarkan pernyataan diskriminatif dan rasis dalam forum Musyawarah Daerah (Musyda) MUI Takalar.

Manggaukang Rowa secara terang-terangan mengeluarkan komentar yang rasis dan memojokkan orang-orang yang merupakan pendatang di Takalar. Ia menganggap bahwa MUI Takalar tidak pantas dipimpin oleh orang-orang yang merupakan warga pendatang di Takalar.

Mendengar hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Takalar turut berkomentar, bahwa pernyataan Manggaukang Rowa melanggar prinsip toleransi.

"Pernyataan Manggaukang Rowa yang meremehkan dan memicu sentimen negatif itu tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai kebhinekaan, tetapi juga melanggar prinsip-prinsip toleransi yang menjadi landasan dasar masyarakat Indonesia," terang Alwi.

Lebih lanjut, menurut Alumni Unismuh Makassar itu, ia menganggap bahwa nada sentimen tersebut tidak mencerminkan sikap dan pandangan resmi MUI sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mempertahankan keadilan, kesejahteraan, dan harmoni sosial dan rumpung agama.

Tak hanya itu, ia meminta agar yang bersangkutan segera meminta maaf ke Publik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

"Kasus ini telah menimbulkan tuntutan publik agar ketua terpilih meminta maaf secara tulus atas pernyataannya yang diskriminatif dan rasis," pungkasnya.

Terakhir, ia menegaskan akan mengawal kasus tersebut apabila yang bersangkutan tidak segera meminta maaf.

"Kami tidak akan main-main dalam persoalan ini, apabila Manggaukang Rowa tidak segera meminta maaf secara terbuka ke publik, maka ia akan berhadapan dengan kami, dan kami akan usut sampai ke akar-akarnya," tutupnya.

Posting Komentar

0 Komentar