MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Terpilihnya Manggaukang Rowa menjadi Ketua MUI Takalar periode 2023-2028 menggantikan KH Hasid Hasan Palogai, dalam Musyawarah Daerah (Musda) VIII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Takalar yang dihelat di Ruang Pola Kantor Bupati, pada Sabtu, 13 Mei 2023 lalu ditengarai cacat prosedur.
Sekretaris
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Prof Muammar Muhammad Bakry menuturkan
pengangkatan tersebut belum resmi lantaran belum ada Surat Keputusan (SK) dan
belum ada pelantikan.
Dia
mengatakan pada saat rapat formatur itu seharusnya didampingi oleh perwakilan
wilayah.
Sementara,
dalam pengangkatan Manggaukang Rowa tidak ada dari wilayah sama sekali. Sebab
itu, kata dia, pihaknya menunggu laporan dari Tim Formatur.
“Ini
belum ada SK, belum dilantik dan belum mengusulkan. Jadi baru proses, tapi
proses itu harus sesuai dengan aturan. Formatur itu memilih, tapi waktu itu
tidak ada (pengurus) wilayah. Jadi belum resmi,” kata Prof Muammar, Jumat, 19
Mei 2023.
Prof
Muammar menegaskan aturan MUI ihwal pemilihan, penunjukan, formatur, dan
penetapan ketua harus dihadiri oleh wakil provinsi.
“Di
situ kan (Musda Kabupaten Takalar) tidak ada dari provinsi. Jadi nanti kita
coba amati kembali,” tuturnya.
Terkait
dengan pernyataan Manggaukang Rowa saat memberikan sambutan, ia berulang kali
menyinggung soal warga pendatang yang banyak mengisi jabatan di berbagai
organisasi Takalar.
Termasuk
di antaranya, menyinggung organisasi NU yang banyak dipimpin ketua yang
disebutnya sebagai pendatang.
“Tidak
adakah orang Takalar yang bisa pimpin itu NU?” ucap Manggaukang Rowa dalam
sambutannya.
Merespons
itu, Prof Muammar menilai pernyataan tersebut keliru. Ia mengatakan di
Indonesia tidak ada istilah pendatang, semua warga negara Indonesia.
“Tidak
ada bilang orang Bugis, orang Makassar. MUI Sulsel tegas soal itu,” tuturnya.
Sebelumnya,
penyataan Manggaukan Rowa menjadi heboh dan memantik perselisihan lantaran
dinilai berbau rasisme oleh beberapa tokoh agama yang hadir pada kesempatan
itu.
Bahkan
beberapa pengurus MUI Takalar yang merasa warga pendatang memutuskan untuk
hengkang dari kepungurusan. Di antaranya, Sekretaris terpilih Agussalim Tika
dan Ketua Dewan Pertimbangan, KH Hasid Hasan Palogai dan Sakarang.
Sumber:
terkini.id
0 Komentar