MAKASSAR, ARUSMUDA.COM – Lembaga Pakopi Centre (LPC) menggelar diskusi publik yang mengangkat isu idealisme organisasi kepemudaan yang bergeser menjadi cenderung pragmatis di Kafe Pengayoman Makassar, (29/09/2022).
Dalam
dialog yang menghadirkan tiga narasumber tersebut sepakat untuk tidak merubah
nilai idealisme kepemudaan yang selama ini telah tertanam dalam organisasi
kepemudaan.
Menurut aktivis
senior Taqwa Bahar, pragmatisme dalam suatu organisasi merupakan hal yang
lumrah akan tetapi hal tersebut di jadikan sebagai syarat utama dalam suatu
pencalonan menjadi ketua organisasi kepemudaan, pasalnya akan membuat nilai
kepemudaan yang selama ini dikenal idealis menjadi terdegradasi.
“Itu
memang hal yang lumrah tapi jangan menjadi syarat wajib dalam suatu kontestasi
untuk memperbutkan posisi ketua organisasi kepemudaan dan sebaiknya harus di
pisahkan dari warna sebuah partai politik karena isi dari organisasi kepemudaan
berasal dari semua unsur.” Urai mahasiswa pasca sarjana Unhas ini.
Narasumber
lainnya, Arif wicaksono mengatakan adanya isu pragmatis akan membuat citra
pemuda menjadi tercoreng karena selama ini menurut Arif organisasi kepemudaan
dikenal mengedepankan nilai idealisme.
“Jangan
sampai citra pemuda tercoreng menjadi pragmatis dan menghilangkan sisi idealis
sebagai pemuda harapan bangsa. Bagaimana nasib pemuda kedepannya bila semua
berfikiran pragmatis, atau mending sekalian di legalkan saja supaya jelas.”
Ucap Arif
Sementara
pengamat politik Asratillah menilai menjadikan uang sebagai syarat untuk
menjadi calon ketua di suatu organinasi menjadi masalah kedepannya karena akan
membuat calon lain yang tidak memiliki financial yang cukup menjadi urung ikut
bertarung meski memiliki visi dan misi yang cukup baik.
“Kasihan
calon yang tidak punya uang tapi memiliki visi misi yang baik, padahal kita
tahu banyak pemuda yang memiliki pemikiran memajukan organisasi.” Ucap
Asratillah
Sumber: makassarviral.id
0 Komentar