MAKASSAR, ARUSMUDA.COM- Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Sulawesi Selatan mengungkapkan tentang perlunya perhatian khusus terhadap kehadiran petani milenial, terutama dengan pemberian intensif permodalan untuk menjaga proses regenerasi petani di Indonesia.
Hal tersebut diungkap oleh Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI
Sulsel, Rachmat Sasmito saat menjadi pembicara dalam Online Focus Group
Discussion (OFGD) dengan topik "Perkembangan Sektor Tanaman Bahan Makanan
Untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi di Sulawesi Selatan" yang digelar oleh
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (22/01/2021)
pagi.
"Di saat pandemi, sektor pertanian kembali membuktikan
ketangguhannya, di saat sektor lain mengalami pertumbuhan minus, pada semester
dua tahun 2020, sektor pertanian mencatatkan surplus 2,15%. Sayangnya, justru
petani kita dihadapkan pada persoalan kelangkaan pupuk dan minimnya dukungan
pembiayaan." Terang Rachmat.
Di hadapan peserta FGD yang terdiri dari unsur DPP Pemuda
Tani HKTI Sulsel dan unsur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi
Selatan, Rachmat menyinggung keberhasilan RaboBank (Belanda), atau Vietnam dan
Thailand yang memiliki bank khusus pertanian.
Lanjut Rachmat bila Indonesia punya bank khusus pertanian,
banyak kendala pertanian yang bisa diatasi. "Misalnya regenerasi petani
dengan merangsang petani milenial melalui insentif permodalan. Bagaimana
sarjana yang masih segar mau kembali bertani bila mereka tak punya modal tentu
mereka memilih mencari pekerjaan di sektor lain yang lebih menjanjikan."
"Belum lagi soal keengganan perbankan untuk mendukung
upaya koperasi yang mencoba memberi bantuan permodalan untuk usaha tani,
seperti pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Perbankan cenderung hanya mau
bermain aman di usaha simpan pinjam." Ungkap Rachmat lagi.
Saat ini, menurut Rachmat, kepemilikan lahan petani kita
cuma di angka 0,5 ha per petani. Sebagian besar lahan pertanian dimiliki oleh
mereka yang bukan menjadikan pertanian sebagai pekerjaan utama, sehingga mereka
cenderung enggan berinvestasi. Dalam konteks inilah dukungan permodalan dari
perbankan sangat dibutuhkan.
"Pemuda Tani HKTI Sulsel siap bersinergi dengan pihak
perbankan dalam menopang daya tahan sektor pertanian kita. Saat ini, kami juga
telah memiliki koperasi yang bergerak di bidang pemasaran hasil pertanian
sebagai ikhtiar kami dalam memajukan pertanian." Pungkas Rachmat.
0 Komentar