JAKARTA, ARUSMUDA.COM - Pemilu 2019 memang telah berlaku, namun kekisruhan pasca penetapan hasil perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum, 21 Mei 2019 yang lalu, menimbulkan efek domino yang luar biasa, bahkan menjadi pemicu meningkatnya eskalasi konflik sosial di tengah masyarakat.
Hingga hari ini, pasca bentrokan massa dengan petugas keamanan pada 21 - 22 Mei 2019, tercatat secara resmi telah 8 orang korban yang meninggal akibat tindak kekerasan yang dilakukan oleh berbagai pihak.
Menyikapi hal tersebut, Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia secara tegas menuntut agar pihak keamanan bertanggungjawab penuh atas jatuhnya korban, baik meninggal maupun luka sebagai ekses dari tindakan penanganan yang berlebihan.
Berikut ini pernyataan sikap Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia secara lengkap.
Pernyataan Sikap PB Pemuda Muslimin Indonesia
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang dan atas nama Kemanusiaan Yang Adil & Beradab serta didorong oleh keinginan yg luhur utk mewujudkan Kehidupan Berbangsa & Bernegara dalam bingkai Persatuan & Kesatuan, maka Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia menyatakan:
1. Mengutuk & menyayangkan tindakan Represif aparat keamanan kepada para warga masyarakat yg secara langsung maupun tidak langsung menjadi korban kekerasan pada tanggal 21-22 Mei 2019.
2. Menuntut pihak keamanan yang bertugas dalam mengamankan aksi tersebut untuk bertanggung jawab penuh terhadap jatuhnya korban meninggal maupun luka berat/ringan.
3. Mengusut tuntas pelanggaran prosedur yang terjadi dalam penanganan aksi massa, serta penggunaan senjata api & peluru tajam yang ditemukan di tubuh korban serta penganiyaan yang di luar batas kemanusiaan kepada korban dari aksi massa.
4. Menyerukan kepada yang berwajib agar bertindak adil & transparan dalam menangani & menindaklanjuti pelanggaran hukum bagi siapapun yang melakukan pelanggaran.
5. Memberikan Perlindungan & Membuka ruang sebesar - besarnya dalam penegakkan hukum & keadilan bagi setiap warga negara Indonesia.
6. Mengungkap dengan sesungguhnya siapapun aktor intelektual & para provokator di belakang motif kerusuhan secara terang benderang.
Jakarta, 25 Mei 2019
Ir. Muhtadin Sabili (Ketua Umum)
Evick Budianto, S.E. (Sekretaris Jenderal)
0 Komentar