
SINJAI, ARUSMUDA.COM - Ketua Umum Pimpinan Cabang Pemuda Muslimin Indonesia Kabupaten Sinjai, Akmal kembali mengingatkan tentang dampak negatif dari money politic.
"Walaupun belum
ada definisi yang jelas berkaitan dengan money politik, tapi setidaknya ada empat hal penting yang harus diperhatikan
berkaitan dengan politik uang." Terang Akmal.
Pertama, vote buying atau membeli
suara. Kedua, vote broker atau orang/kelompok orang yang mewakili kandidat untuk membagikan uang/barang. Ketiga, uang atau barang yang akan dipertukarkan dengan suara. Keempat, pemilih dan penyelenggara pemilihan yang menjadi sasaran politik uang
Akmal mengatakan bahwa politik
uang diakui atau tidak merupakan momok yang sangat menakutkan bagi proses demokrasi yang ada di
Indonesia, politik dan uang adalah merupakan dua hal yang berbeda namun tidak
dapat dipisahkan antara satu sama lainnya karena untuk
berpolitik orang uang dan dengan uang orang dapat
berpolitik.
Bagi warga
Negara dengan pengetahuan politik yang rendah dan keadaan ekonomi menengah kebawah akan sangat sulit bagi mereka
agar terhindar dari money politic, karena hal tersebut merupakan
kebutuhan yang tidak dapat dihindari.
Disadari atau tidak semakin maraknya money
politic di dalam masyarakat sehingga masyarakat semakin pasif terhadap kehidupan berpolitik dan bahkan cenderung acuh
Bagi partai
politik dan calon anggota legislatif, money politics masih ditempatkan sebagai sumberdaya sekaligus cara yang paling
mutakhiruntuk dilakukan dalam rangka memperoleh suara sebanyak-banyaknya dalam setiap pemilu.
Uang dan
politik ibarat makanan (nasi) dan lauk.
Keduanya harus selalu seiring dan seirama. Nasi tanpa lauk yang menyertainya hanya akanmembuat makan tidak berasa. Begitu pun terjun dalam dunia politik
praktistanpa mempunyai uang hanya akan membuat imaginasi kekuasaan
semakin menjauh.
Dampak dari politik uang yang ada di Indonesia tentunya dapat
berimbas dan merusak tatanan demokrasi yang ada di Indonesia karena politik uang
dibiarkan tumbuh dengan subur dan didukung juga oleh kecenderungan
masyarakatyang permisif.
"Selain itu juga dengan membiarkan politik uang tidak hanyaberimpilkasi melahirkan politisi yang korup namun juga berakibattercederainya suatu pemilu yang demokratis." Pungkasnya.
0 Komentar