Mereka menuntut penjelasan dari pemerintah perihal pemeliharaan aset daerah, khususnya Asrama Mahasiswa Putra di Jl. Bonto Mene, No. 20A (Sekretariat PB-Hipermata) dan Asrama Mahasiswa Putri (Aspuri) di Jl. Abdullah Daeng Sirua, keduanya di kota Makassar.
Karena tidak mendapat tanggapan dari pejabat berwenang di Pemkab Takalar, puluhan anggota pengunjuk rasa menghentikan mobil truk lalu menjadikannya panggung orasi.
Dalam orasinya, Jenderal Lapangan Aksi, Irvan Saban menjelaskan bahwa aksi mereka pada unjukrasa tersebut guna ketidakpedulian pemerintah terhadap aset daerah.
"Saat ini Pemerintah Daerah Takalar telah menutup mata dalam persoalan mahasiswa, kami datang dengan baik, tapi kami ditutupi pagar dan pintu, ini tanda ketidakpedulian Pemerintah Takalar!" Ujarnya lantang.
Sementara itu Ketua Umum PB Hipermata periode 2018 - 2020 Alfian Pasolangi menjelaskan bahwa kondisi asrama mahasiswa Takalar memang sudah semestinya direnovasi.
Asrama Mahasiswa Putra didirikan tahun 2006 sementara Asrama Mahasiswa Putri ditempati sejak tahun 2002, dan belum.pernah direnovasi.
Laporan Kontributor Takalar
Ahmad Basyir +6282348686130
0 Komentar