Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PB Pemuda Muslimin Indonesia, Evick Budianto, sabtu (16/03/2019). Olehnya itu, Evick menyarankan agar tim kedua capresan cawapres yang bertarung untuk menyiapkan pidato kekalahan.
"Saya ingin menyampaikan, kepada kedua belah pihak agar menyiapkan pidato kekalahan juga, jangan cuma pidato kemenangan. Pidato ini akan menjadi sikap dewasa dari ciri demokrasi yang matang," kata Evick.
Evick juga berharap agar pidato tersebut dapat 'mendinginkan' para pendukung masing-masing pasca pengumuman KPU-RI sehingga menciptakan pemilu sejuk dan damai. "Dalam pidato yang kalah jangan terlalu melankolis, yang menang jangan terlalu excited " jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar siapapun yang menang dan kalah harus legowo dengan harapan ke depan dapat bersinergi saling melengkapi dalam membangun tanah tumpah darah, Indonesia.
"Harapannya, dalam kontestasi ini, siapapun yang menang harus saling mengakomodasi, republik ini tidak bisa dipimpin hanya satu orang saja." Serunya.
"Mau kalah atau menang, yang menang terima lah ini sebagai amanah rakyat. Yang kalah jangan anggap ini malapetaka. Jangan bikin ribut, hanya buat kita semua rugi," ujarnya lagi.
Di akhir pembicaraan, Evick mengutip pernyataan Ketum PB Pemuda Muslimin Indonesia M. Muhtadin Sabili, “Tidaklah ada senjata yang lebih tajam dan dasyat untuk bangsa Indonesia selain dari persatuan dan persaudaraan."
0 Komentar