Ketua SEMMI Takalar Kecewa Pada Caleg PKS yang Intervensi Guru Santri

TAKALAR, ARUSMUDA.COM - Menanggapi isu yang berkembang soal guru ngaji menekan santri agar memilih caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sarekat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Takalar kecewa atas hal tersebut.

Kekecewaan tersebut diungkap langsung oleh Ketua SEMMI Takalar, Ahmad Basyir, Selasa (12/03/2019) malam saat dihubungi arusmuda.com.

"Tentu kecewa lah mendengar hal ini. Masa hak orang dalam memilih harus diintervensi apalagi melibatkan guru mengaji santri." Sesalnya.

Menurut Ahmad,  hal itu menabrak ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa 'Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya'.

Lanjut Ahmad, "Ini seolah jaminan hak memilih yang melekat pada warga negara Indonesia itu ditekan. Apalagi dianggap wajar saja."

Sebagai aktivis muda muslim, Ahmad menilai bahwa kelakuan caleg PKS yang menganggap itu lumrah di tahun politik, adalah sebuah pernyataan tidak bermoral dari seorang calon wakil rakyat dari partai berbasis agama.

"Pernyataan Darwis Sijaya seperti dirilis liputantakalar.com pada selasa (12/3/2019) bahwa itu biasa menjelang pencoblosan, adalah pernyataan yang menggelikan sekaligus memgecewakan." Sambung Ahmad.

Menurut Ahmad, selayaknya caleg demikian mendapatkan sanksi dari partai pengusung dan sanksi dari masyarakat dengan tidak memilihnya.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Mantap bos..! atas kekecewaan ini. Pemilihan itu hak masing2 bemilih siapa saja.

    BalasHapus