BANDA ACEH,
ARUSMUDA.COM – Baitul Mal Aceh kembali menggelar Rapat Kerja (Raker)
bersama Baitul Mal Kabupaten/kota se-Aceh tahun 2018. Raker kali ini membahas
seputar penguatan kelembagaan dan pengelolaan zakat.
“Sengaja kita angkat tema tersebut mengingat saat ini
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sedang membahas qanun baru Baitul Mal Aceh
yang tak lama lagi akan disahkan,” kata
Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Zamzami Abdulrani dalam sambutannya yang diwakili
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Syariah, Armia Ibrahim, Selasa (27/11/2018) di
Hotel Kyriad.
Menurut Plt Kepala Baitul Mal Aceh, kehadiran para
kepala Baitul Mal dan kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten/kota se-Aceh
dapat memberikan masukan terhadap qanun baru yang akan disahkan nanti. Sehingga
masalah-masalah pengelolaan yang selama
menjadi kendala mendapatkan solusi dalam qanun baru.
Raker Baitul Baitul Mal Aceh tahun 2018 dibuka oleh
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi,
Keuangan, dan Pembangunan Setda Aceh, Iskandar Syukri. Dalam arahannya Nova
mengapresiasi kinerja Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/kota se-Aceh.
“Sejauh ini kita melihat kinerja Baitul Mal Aceh cukup
baik, bahkan tahun 2018 ini Baitul Mal Aceh kembali mendapatkan penghargaan
Baznas Award untuk kategori ‘Baznas Provinsi Teraik se-Indonesia’, untuk itu
kami memberi apresiasi semoga capaian tersebut terus ditingkatkan,” ujar Plt
Gubenur.
Ia menambahkan, pendapat dana Zakat, Infak, dan
Sedekah (ZIS) dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2016, Baitul Mal
Aceh penerimaan dana zakat sebesar 25 miliar, sedangkan dana infak dan sedekah
sebesar 22,4 miliar. Sementara pada tahun 2017 meningkat, dana zakat yang
dikumpulkan sebesar 52 miliar sedangkan dana infak dan sedekah sebesar 23,5
miliar.
“Ini merupakan capaian yang cukup baik, namun jika
dibanding dengan potensi zakat se-Aceh
sebesar 1,4 triliun, Baitul Mal masih memiliki pekerjaan besar untuk mencapai
potensi tersebut. Saat ini yang sudah dihimpun zakat se-Aceh sekitar 300
miliar. Oleh karena itu Baitul Mal perlu terus melakukan terobosan-terobosan
untuk mendorong muzaki agar sadar membayar zakat,” ungkap Plt Gubernur.
Terakhir kata Plt Gubernur Aceh, untuk meningkatkan
kinerja Baitul Mal Aceh pada tahun mendatang perlu disusun rencana strategis,
penguatan koordinasi, dan sinergi program agar pencapaiannya lebih baik lagi.
“Oleh karena itu dengan dilaksanakan rapat kerja hari
ini semoga kelembagaan Baitul Mal se-Aceh dan pengelolaan dana ZIS semakin
baik,” tutupnya.
Raker Baitul Mal se-Aceh tahun 2018 dilaksanakan
selama tiga hari yaitu mulai 27-29 November 2018. Yang menjadi narasumber pada
Raker kali ini yaitu dua guru besar dari UIN Ar-Raniry, Prof Syahrizal Abbas
dan Prof Alyasa Abubakar dan satu orang dari Komisi VII DPRA, Zulfikar Lidan.
0 Komentar