Politeknik Ketapang Dorong Keterampilan Perangkat Desa

KETAPANG, ARUSMUDA.COM - Politeknik Negeri Ketapang atau lebih dikenal dengan Politap adalah kampus yang berdiri sejak 12 Februari 2006 di masa kepemimpinan Bupati H. Morkes Effendi, S.Pd.

Di awal pembangunan kampus, pemerintah daerah melakukan pembiayaan hibah antara pemerintah Kabupaten Ketapang  dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nasional (Ditjen Dikti Depdiknas).

Di usia kampus yang berumur 12 tahun, kampus Politap terus mengembangkan diri menjadi kampus berkualitas bagi pengembangan sumber daya manusia dan mendorong generasi muda untuk handal, cakap dan mampu bersaing kedunia kerja.

Selain memberikan yang terbaik bagi pelayanan pengajaran di kampus, peran kampus Politap di masyarakat sungguh di rasakan manfaatnya oleh masyarakat. 

Saat ini Kampus Politap melaksanakan program kemitraan tentang peningkatan keterampilan pemamfaatan teknologi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik di masyarakat. Program ini ditempatkan di Desa Suka Mulia Kecamatan Sungai Melayu Kabupaten Ketapang.

Secara geografis dan pemerintahan, Desa Sukamulya memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.196 jiwa dengan penduduk usia produktif 730 jiwa, dan penduduk dengan dikategorikan miskin sebanyak 819 jiwa. yang terbagi dalam tiga dusun yakni Dusun Wono Rejo, Dusun Bangun Rejo, dan Dusun Marga Rahayu dengan luas wilayah 1090 ha. Sebagian masyarakat bekerja sebagai petani, peternak, pedagang, dan sektor pemerintahan.

Menurut Eka Wahyudi, S.Pd., M.Cs., yang merupakan ketua program mengatakan, banyak kendala yang dihadapi perangkat desa dalam melakukan proses administrasi seperti lamanya waktu pengurusan surat menyurat, sarana dan prasarana penunjang kurang, serta kapasitas sumber daya aparatur desa yang harus ditingkatkan, terangnya.
“Perlu pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik di desa, karena ini akan memangkas beban kerja agar lebih efektif dan efisien, dan desa harus terbuka dan menerima perkembangan teknologi”, ucapnya

Eka, sapaan akrabnya menilai, kurangnya pemanfaatan komputer dalam mempermudah pelayanan publik, akan berdampak pada proses pengolahan data surat menyurat dalam prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama, kurang tepat dan kurang akurat, ujarnya

Alumnus Pascasarjana Universitas Gadjah Mada tersebut, menyebut ada berbagai cara untuk mengembangkan teknologi informasi desa dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan dan pelatihan kepada perangkat desa secara dan membuat program berbasis desktop dengan menerapkan penggunaan aplikasi pelayanan publik, jelasnya

Program kemitraan yang dimulai tahun bulan Juli 2018, merupakan kerjasama Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3KM) Politeknik Negeri Ketapang dengan Desa Sukamulya yang melibatkan unsur pemuda, mahasiswa, masyarakat desa, perangkat desa dan dosen, tambahnya.

Desa Sukamulya merupakan pilot project dalam meningkatkan kemampuan pengunaan teknologi informasi yang berupaya memajukan pelayanan publik.

Program ini akan dilakukan monitoring dan evaluasi oleh tim program kemitraan dan politeknik negeri ketapang, masyarakat dan perangkat desa terus dilakukan pendampingan agar desa berjaya, maju dengan berinovasi dan bergerak lebih cepat, harapnya.

Posting Komentar

0 Komentar