Pemuda Muslimin Indonesia Sinjai: Jangan Jadikan Pileg Sebagai Ajang Coba-Coba

SINJAI, ARUSMUDA.COM - Perhelatan Pilkada telah usai. Kini momentum baru mulai muncul dan ramai di bicarakan dimana mana. Apalagi kalau bukan masalah pemilihan legislatif (pileg). Pertarungan menuju kursi terhormat ini memang semakin banyak di minati baik oleh kalangan tua maupun yang muda.

Hal ini membuat Pimpinan Cabang Pemuda Muslimin Indoneaia Kab. Sinjai melalui Wakil Ketua yang sekaligus salah seorang akademisi dari IAIN Watampone, Agus Salim, S.H., M.H. ikut berkomentar dan menanggapi persoalan pileg tersebut.

 “Negara dalam hal ini Undang-Undang memang membuka ruang untuk setiap warga negara untuk maju dan menjadi bakal calon legislatif. Tetapi, itu bukan berarti bahwa partai politik bisa memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada masyarakat tanpa memperhatikan kapasitas dan kapabilitas seorang bakal calon legislatif." Ungkap Agus Salim.

Lanjut Agus Salim, "Jangan karena hanya ingin memenuhi kuota calon legislatifnya misalnya, sehingga partai tidak selektif lagi dalam memasukkan bakal calon ke partainya."

Ini bisa berakibat fatal apabila nanti orang (bakal calon legislatif) tersebut terpilih, dia bisa saja bingung apa yang hendak diperbuatnya nanti ketika dia duduk, bahkan boleh jadi tugas dan fungsinya sendiri ketika dia menjabat atau duduk di DPR nanti tidak dia ketahui. Inikan lucu kalau hal seperti ini terjadi”, terangnya lagi.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa seharusnya memang ada semacam 'seleksi kapasitas dan kapabilitas seorang bacaleg' seperti tes penjaringan bakal calon atau apalah namanya supaya partai bisa lebih selektif dan lebih ketat dalam menjaring atau memasukkan bakal calon legislatif (caleg").

Saya kurang tahu ya, apakah dalam suatu partai ada semacam tim penjaringan bakal calon atau tidak. Tetapi, menurut hemat saya, memang sudah seharusnya dalam suatu partai politik ada semacam tim seleksi internal partai khusus penjaringan bakal calon yang akan maju."

Bentuk tesnya nanti bisa bermacam-macam, tergantung dari partai itu sendiri, misalnya tes wawasan atau pengetahuan seorang bakal calon legislatif untuk mengetahui apa yang hendak dia lalukan ketika dia terpilih dan yang lebih penting seorang bacaleg harus mengetahui fungsi dan tugasnya sebagai anggota DPR.

Sehingga harapan masyarakat yang mempercayakan wakilnya di DPR ketika terpilih nanti, bisa melahirkan anggota DPR yang berkualitas dan tentu saja bisa menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan harapan atau ekspektasi masyarakat yang memilihnya. "Oleh sebab itu, Jangan jadikan pileg sebagai ajang coba coba," pungkasnya. (Akmal)

Posting Komentar

0 Komentar