Hadir di Palopo, Sekjen PB HMI Buka Konfercab dan Orasi Ilmiah

PALOPO, ARUSMUDA.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO, Najamuddin Arfah resmi membuka Konferensi Cabang (Konfercab) HMI Cabang Palopo, Senin (14/05/2018) di gedung KNPI kota Palopo. 

Pembukaan Konfercab yang dirangkaikan dengan orasi ilmiah terkait tema Gerakan Intelektual Kolektif, Wujudkan Indonesia Berkeadilan, dihadiri oleh ratusan kader dan alumni HMI dari Cabang Palopo. 

Dalam sambutannya, mahasiswa pascasarjana jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Hasanuddin ini menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kepengurusan HMI Cabang Palopo periode 2017-2018 di bawah kepemimpinan Henky Kurniawan.

“Atas nama PB HMI, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kepengurusan adinda Henky yang telah amanah dan bertanggung jawab menyelesaikan kepengurusan selama setahun. Apa yang telah dilakukan, proses perjuangan dan perkaderan selama di HMI Insya Allah mendapat keberkahan bagi pribadi Henky, HMI, umat dan bangsa,” papar Najamuddin Arfah. 

Najamuddin juga mengingatkan, sebagai organisasi perkaderan dan perjuangan, HMI mestinya mempertegas posisinya sebagai komunitas gerakan yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme, intelektualisme dan kritis terhadap kondisi sosial dan dinamika kebangsaan hari ini.

“Karena dengan semangat idealisme, yang dibarengi dengan intelektualisme-lah yang membuat kader-kader hmi tidak hanya mampu melihat fakta yang terjadi, tetapi lebih jauh memahami realitas yang terjadi dibalik fakta tersebut,” paparnya. 

Intelektualisme, lanjut Najamuddin Arfah merupakan pondasi dasar bagi kader HMI dalam melakukan aktifitas dan gerakan saat ini. Sehingga, kajian dan diskusi tentu menjadi hal yang mesti dilakukan dalam merespon isu yang berkembang saat ini. 

Naja’ juga dalam orasinya mengungkapkan, persoalan yang paling fundamental untuk kebangsaan saat ini, selain isu disintegrasi, kesenjangan ekonomi, hingga ancaman terorisme tentunya adalah ketidakadilan. 

Baik itu ketidakadilan pada ranah penegakan hukum, ketidakadilan terhadap akses pendidikan, hingga ketidakadilan di sektor ekonomi yang menyebabkan ketimpangan antara si kaya dan si miskin di bangsa ini, menurut survei menempatkan indonesia dengan tingkat ketimpangan yang  tinggi di dunia,” katanya.

Realitas dibalik fakta pertumbuhan ekonomi misalnya, secara nasional yang berada di atas 5 persen ternyata justru menyisakan ketimpangan yang cukup parah.

“Secara nasional data BPS, dengan pendekatan Indeks Gini Ratio menunjukkan jika ada 1 persen penduduk di negeri ini menguasai hampir 40 persen kekayaan negeri ini. Ini tentu salah satu contoh ketidakadilan yang kedepan jika tidak dicegah akan melahirkan konflik sosial hingga ancaman disintegrasi,” jelasnya.

Selain dihadiri oleh kader dan alumni se cabang Palopo, pembukaan Konfercab ini juga dihadiri oleh Kabag Organisasi lingkup kota Pemkot Palopo, Iwan Nursalam dan Kasatbimas Polres Palopo, Marthen.

Posting Komentar

0 Komentar