Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
Muda
,
News
,
Pendidikan
»
Syamsari Kitta Akan Jadikan Takalar Sebagai Kabupaten Buku di Indonesia
Syamsari Kitta Akan Jadikan Takalar Sebagai Kabupaten Buku di Indonesia
TAKALAR, ARUSMUDA.COM - Tak banyak kepala daerah yang peduli dengan urusan perbukuan, tingkat daya baca dan kesadaran literatif warganya. Salah satu di antara mereka yang peduli adalah Bupati Takalat, Syamsari Kitta. Kepedulian tersebut ditunjukkan dengan keberaniannya mencanangkan Takalar menjadi Kabupaten Buku di Indonesia.
Hal ini dinyatakan Syamsari dalam sesi motivasi kepenulisan di acara Penutupan Training or Writing and Recruitmen (ToWR) yang dilaksanakan oleh Forum Lingkar (FLP) Sulsel di Balla Lompoa Takalar, ahad (25/03/2018).
Penutupan kegiatan yang sudah digelar sejak jumat (23/03./2018) tersebut turut dihadiri Hairil Anwar (Wakil Ketua DPRD Takalar), Fahruddin Achmad (Ketua FLP Sulsel) serta sederet aktivis literasi lintas komunitas yang ada di Takalar.
Menurut Syamsari, tradisi menulis memiliki dimensi yang sangat substansial untuk menginjeksi kesadaran masyarakat untuk melakukan transformasi sosial. Karena itu, bagi aktivis literasi sejak mahasiswa tersebut, bangsa yang menghargai buku dan mencintai pengetahuan akan menjadi bangsa super power yang menguasai dunia.
"Takalar akan segera memiliki divisi percetakan buku berskala nasional. Karena itu, saya meminta agar generasi literasi baru Takalar yang digembleng selama tiga hari ini harus mengakselerasi diri untuk menjadi penulis-penulis masa depan Takalar," jelasnya berapi-api. Anda semualah yang akan menjadi duta-duta literasi yang mengharumkan nama Takalar hingga panggung nasional bahkan dunia," motivasinya penuh semangat.
"Setiap manusia pasti akan sampai pada akhir hayatnya. Tiada manusia yang bisa hidup abadi dan kekal selama-lamanya.Namun jejak karya dalam buku-buku yang pernah kita tulis akan selalu hidup meski kita telah lama meninggalkan dunia," lanjutnya.
"Menulislah walau hanya satu kata. Karena sesungguhnya, kata-kata itulah yang akan terus hidup dalam setiap nafas kebudayaan yang sudah kita tinggalkan," pungkasnya.
Salah satu peserta workshop yang bernama Rina Sakinah menyatakan kakagumannya dengan Bupati Takalar itu. Menurutnya, meski berpakaian sangat santai dan informal, Syamsari Kitta tetap menunjukkan wibawa kepemimpinan yang sederhana namun selalu mencerahkan.
"Kehadiran bapak bupati, telah melahirkan motivasi yang berlipat ganda. Kami semakin bersemangat untuk melahirkan karya-karya monumental di masa depan," pungkas aktivis Corps Puteri Muslimin Indonesia (COPMI) Takalar itu.
Hal ini dinyatakan Syamsari dalam sesi motivasi kepenulisan di acara Penutupan Training or Writing and Recruitmen (ToWR) yang dilaksanakan oleh Forum Lingkar (FLP) Sulsel di Balla Lompoa Takalar, ahad (25/03/2018).
Penutupan kegiatan yang sudah digelar sejak jumat (23/03./2018) tersebut turut dihadiri Hairil Anwar (Wakil Ketua DPRD Takalar), Fahruddin Achmad (Ketua FLP Sulsel) serta sederet aktivis literasi lintas komunitas yang ada di Takalar.
Menurut Syamsari, tradisi menulis memiliki dimensi yang sangat substansial untuk menginjeksi kesadaran masyarakat untuk melakukan transformasi sosial. Karena itu, bagi aktivis literasi sejak mahasiswa tersebut, bangsa yang menghargai buku dan mencintai pengetahuan akan menjadi bangsa super power yang menguasai dunia.
"Takalar akan segera memiliki divisi percetakan buku berskala nasional. Karena itu, saya meminta agar generasi literasi baru Takalar yang digembleng selama tiga hari ini harus mengakselerasi diri untuk menjadi penulis-penulis masa depan Takalar," jelasnya berapi-api. Anda semualah yang akan menjadi duta-duta literasi yang mengharumkan nama Takalar hingga panggung nasional bahkan dunia," motivasinya penuh semangat.
"Setiap manusia pasti akan sampai pada akhir hayatnya. Tiada manusia yang bisa hidup abadi dan kekal selama-lamanya.Namun jejak karya dalam buku-buku yang pernah kita tulis akan selalu hidup meski kita telah lama meninggalkan dunia," lanjutnya.
"Menulislah walau hanya satu kata. Karena sesungguhnya, kata-kata itulah yang akan terus hidup dalam setiap nafas kebudayaan yang sudah kita tinggalkan," pungkasnya.
Salah satu peserta workshop yang bernama Rina Sakinah menyatakan kakagumannya dengan Bupati Takalar itu. Menurutnya, meski berpakaian sangat santai dan informal, Syamsari Kitta tetap menunjukkan wibawa kepemimpinan yang sederhana namun selalu mencerahkan.
"Kehadiran bapak bupati, telah melahirkan motivasi yang berlipat ganda. Kami semakin bersemangat untuk melahirkan karya-karya monumental di masa depan," pungkas aktivis Corps Puteri Muslimin Indonesia (COPMI) Takalar itu.
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Sebagai upaya menyemarakkan pekan terakhir ramadan 1438 H, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pondok Pesantren Al-Ikhlas U...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Tak banyak yang tahu jika ternyata aplikasi Halo Tukang yang berdiri sejak 2008 lalu, dan saat ini menyediakan ...
Tidak ada komentar: