Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Elemen Muda Sulsel Deklarasi Pilkada Damai dan Berkualitas
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM – Dalam rangka mewujudkan cita bersama tentang pelaksanaan Pilkada yang aman, damai, dan berkualitas, puluhan ketua Ormas dan OKP, serta akademisi dan penyelenggara pemilu berkumpul di Warkop Publik Makassar, rabu (07/03/2018) siang.
Mereka berkumpul untuk menggelar Deklarasi Pilkada Damai dan Berkualitas, yang diinisiasi oleh Poros Pemuda Indonesia (PPI) Wilayah Sulsel. Pada deklarasi tersebut, seluruh perwakilan elemen masyarakat mengungkapkan komitmennya demi kesuksesan Pilkada di Sulsel.
Kabag Humas KPU Sulsel Asrar Marlang menyatakan bahwa Pilkada ini bukan sesuatu yang menyeramkan, banyak hal yang dilakukan untuk mengawal pilkada damai dan berkualitas. Tugas KPU adalah melayani rakyat menggunakan hak pilihnya.
"Tentu juga politisasi agama dan tempat ibadah jangan sampai terjadi karena ini akan merusak jalannya proses pilkada yang berkualitas, kampanye ini akan melewati bulan ramadhan tapi ini pasti tugasnya bawaslu dan harus mengawal ketat." Terang Asrar.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Sulsel Asri Yusuf menerangka bahwa pihaknya sudah melakukan pendekatan secara persuasif untuk meminimalisir konflik pillkada, terkait dengan ASN pihaknya mengevaluasi secara ketat dan akan mengambil tindakan kalau ada ASN yang terlibat.
Lanjutnya, "Money politic jika ada kandidat yang terbukti maka kita akan diskualifikasi. Kampanye di tempat ibadah kita juga kecam karna ini sangat rentan terjadinya konflik di lapangan."
Sementara Arif Wicaksono selaku akademisi mengatakan bahwa di pilkada serentak, masing-masing punya dinamika dan punya cela, kita harus mencipkatan situasi politik yang bermartabat. "Persoalnya bagaimana itu akan tercapai jika keterlibatan masyarakat dalam mensukseskan pilkada tidak mendukung sepenuhnya."
"Pilkada ini akan damai jika ditandai dengan kesadaran masyarakat, selanjutnya elemen pemuda harus membangun sinergi dan relasi di antara tim sukses untuk mewujudkan pilkada damai." Saran Arif.
Pendapat menarik juga muncul dari Ketua Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Sulsel, Andi Nur Alim. Dia menyorot netralitas penyelenggara sebagai salah satu pemicu timbulnya kerawanan dalam Pilkada, "Di sulsel tidak akan ada zona merah ketika penyelenggara tidak terjebak dalam dukungan ke salah satu kandidat."
Nur Alim menambahkan bahwa di pilkada masyarakat harus dilibatkan aktif untuk mengatasi kerawanan, sebab perbedaan pilihan sangat rentan menimbulkan perpecahan sosial, pastinya juga ada pihak yang sengaja ingin merusak pilkada. "Olehnya itu, LMPI akan menjadi garda terdepan jalanya pilkada sulsel yang aman dan berkualitas." Pungkasnya.
Beberapa perwakilan OKP juga turut berbicara mengungkapkan gagasannya mengenai pilkada damai, di antaranya Muhammad Kasman (Wakil Ketua KNPI Sulsel), Muhammad Harun (Ketua GP Anshor Makassar), Enrico Pribadi (Ketua PMKRI Makassar), Indra Saputra (Ketua GMNI Makassar), dan Rustam (Perwakilan Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel).
Juga Rusli Syafutra (Ketua KAMMI Sulsel), Bastian (Ketua GMKI Makassar), Ronald (Humas Gema INTI), Ahmad Siradjjul (Perwakilan PMII Sulsel), Anis Kurniawan (Budayawan Muda), Muhammad Imam Perkasa (Ketua Maperwa Univ. Cokroaminoto Makassar), Hirjayadi (Ketua Umum PP IPPMIM), dan perwakilan BEM UIN Alauddin Makassar.
Mereka berkumpul untuk menggelar Deklarasi Pilkada Damai dan Berkualitas, yang diinisiasi oleh Poros Pemuda Indonesia (PPI) Wilayah Sulsel. Pada deklarasi tersebut, seluruh perwakilan elemen masyarakat mengungkapkan komitmennya demi kesuksesan Pilkada di Sulsel.
Kabag Humas KPU Sulsel Asrar Marlang menyatakan bahwa Pilkada ini bukan sesuatu yang menyeramkan, banyak hal yang dilakukan untuk mengawal pilkada damai dan berkualitas. Tugas KPU adalah melayani rakyat menggunakan hak pilihnya.
"Tentu juga politisasi agama dan tempat ibadah jangan sampai terjadi karena ini akan merusak jalannya proses pilkada yang berkualitas, kampanye ini akan melewati bulan ramadhan tapi ini pasti tugasnya bawaslu dan harus mengawal ketat." Terang Asrar.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Sulsel Asri Yusuf menerangka bahwa pihaknya sudah melakukan pendekatan secara persuasif untuk meminimalisir konflik pillkada, terkait dengan ASN pihaknya mengevaluasi secara ketat dan akan mengambil tindakan kalau ada ASN yang terlibat.
Lanjutnya, "Money politic jika ada kandidat yang terbukti maka kita akan diskualifikasi. Kampanye di tempat ibadah kita juga kecam karna ini sangat rentan terjadinya konflik di lapangan."
Sementara Arif Wicaksono selaku akademisi mengatakan bahwa di pilkada serentak, masing-masing punya dinamika dan punya cela, kita harus mencipkatan situasi politik yang bermartabat. "Persoalnya bagaimana itu akan tercapai jika keterlibatan masyarakat dalam mensukseskan pilkada tidak mendukung sepenuhnya."
"Pilkada ini akan damai jika ditandai dengan kesadaran masyarakat, selanjutnya elemen pemuda harus membangun sinergi dan relasi di antara tim sukses untuk mewujudkan pilkada damai." Saran Arif.
Pendapat menarik juga muncul dari Ketua Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Sulsel, Andi Nur Alim. Dia menyorot netralitas penyelenggara sebagai salah satu pemicu timbulnya kerawanan dalam Pilkada, "Di sulsel tidak akan ada zona merah ketika penyelenggara tidak terjebak dalam dukungan ke salah satu kandidat."
Nur Alim menambahkan bahwa di pilkada masyarakat harus dilibatkan aktif untuk mengatasi kerawanan, sebab perbedaan pilihan sangat rentan menimbulkan perpecahan sosial, pastinya juga ada pihak yang sengaja ingin merusak pilkada. "Olehnya itu, LMPI akan menjadi garda terdepan jalanya pilkada sulsel yang aman dan berkualitas." Pungkasnya.
Beberapa perwakilan OKP juga turut berbicara mengungkapkan gagasannya mengenai pilkada damai, di antaranya Muhammad Kasman (Wakil Ketua KNPI Sulsel), Muhammad Harun (Ketua GP Anshor Makassar), Enrico Pribadi (Ketua PMKRI Makassar), Indra Saputra (Ketua GMNI Makassar), dan Rustam (Perwakilan Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel).
Juga Rusli Syafutra (Ketua KAMMI Sulsel), Bastian (Ketua GMKI Makassar), Ronald (Humas Gema INTI), Ahmad Siradjjul (Perwakilan PMII Sulsel), Anis Kurniawan (Budayawan Muda), Muhammad Imam Perkasa (Ketua Maperwa Univ. Cokroaminoto Makassar), Hirjayadi (Ketua Umum PP IPPMIM), dan perwakilan BEM UIN Alauddin Makassar.
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Indonesia (SII) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menda...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
Tidak ada komentar: