Buku tulisan Nurani Sayamukti yang berjudul "Dari Demonstrasi Hingga Seks Bebas: Mahasiswa di Era Kapitalisme dan Hedonisme", menurut Direktur EduCorner, Sopian Tamrin yang tampil sebagai pembedah adalah buku yang wajib dibaca oleh aktivis gerakan mahasiswa hari ini sebagai sebentuk otokritik.
Menurut Sopian, "Melalui bukunya ini, penulis mencoba mengajak kita untuk melihat secara kritis realitas gerakan mahasiswa yang saat ini semakin konsumtif dan merasa nyaman dengan kesadarannya yang palsu."
"Kapitalisme telah menjadikan mahasiswa semakin nyaman dengan budaya konsumsinya. Akhirnya mereka kehilangan kesadaran kritis!" Tegas Staf Pengajar FIS UNM di hadapan peserta bedah buku yang memadati Stop Corner Cafe, Rabu (28/03/2018) malam.
Selain Sopian, EduCorner juga menghadirkan Risal Pausi sebagai pembedah. Risal merupakan aktivis mahasiswa yang belakangan aktif dalam gerakan literasi dan menulis buku Predator Demonstrasi.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Orasi Puisi dan Deklarasi Aktivis Anti Seks Bebas ini diselenggarakan oleh EduCorner bersama Pemuda Muslimin Indonesia, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI), HMI, IMM, PMII, OPM, Akar Makassar, Jakfi Makassar dan organisasi intra kampus.
Salah seorang peserta dari SEMMI yang menjadi orator tunggal dalam Orasi Puisi pada diskusi tersebut, Damar Al Manakku mengatakan meski tema buku yang didiskusikan sudah mainstream, namun tetap relevan untuk dibincang dalam upaya menggelitik kesadaran aktivis gerakan.
"Gerakan penyadaran memang harus terus digalakkan. Mahasiswa harus sadar bahwa kenyaman ini adalah sebuah hegemoni kapitalisme." Pungkas Damar saat ini dikenal sebagai penyair muda yang tergabung dalam Dewan Kesepian Makassar.
0 Komentar