Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
News
,
Politik
»
Panwaslu Takalar Deklarasi Tolak Politik Uang dan Lawan Politisasi Sara
Panwaslu Takalar Deklarasi Tolak Politik Uang dan Lawan Politisasi Sara
TAKALAR, ARUSMUDA.COM - Bertempat di Gedung PKK, Panwaslu Kabupaten Takalar mengelar Deklarasi Tolak Money Politic dan Lawan Politisasi Sara, rabu (14/02/2018) pagi.
Kegiatan yang diikuti 100 orang perwakilan tokoh masyarakat, partai politik, organisasi kemasyarakatan, serta organisasi pemuda dan pelajar ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Takalar, H. Ahmad Dg. Se're, S.Sos.
Ketua Panwaslu Takalar, Ibrahim Salim, S.S. dalam kesempatan memberi sambutan, memaparkan alasan mengapa deklarasi ini dilakukan serentak oleh Panwaslu di seluruh daerah yang menggelar pilkada.
Menurut Ibrahim, pihaknya menengarai betapa mendarah dagingnya persoalan money politic dan politisasi sara dalam proses pilkada selama ini, sehingga dibutuhkan langka antisipasi.
"Karena hal inilah, sehingga perlu kesamaan visi semua yang terlibat dalam proses pemilihan ini, baik penyelenggara, peserta maupun masyarakat untuk tidak lagi melakukan hal paling primitif dalam demokrasi itu." Terang Ibrahim.
Lanjutnya, peraturan perundang-undangan telah sangat tegas mengatur persoalan money politic dan politisasi sara. "Bagi pelaku money politic, baik yang memberi maupun menerima sama-sama mendapat sanksi." Terangnya.
Menurut Ibrahim, "Dalam perspektif manapun money politic tidak dapat dibenarkan. Dalam bingkai agama misalnya, manusia adalah manifestasi Tuhan di muka bumi yang dimandat sebagai khalifah, sehingga tidak dapat dihargai dengan materi."
"Dalam perspektif kultural, kita orang Takalar, suku Bugis Makassar yang tertanam nilai-nilai siri' na pacce menganggap harga diri adalah harga mati."
"Persoalan SARA, saya kira ini telah selesai tepat setelah republik ini berdiri, ketika kita masih menyoal itu, sungguh adalah sebuah sebuah kemunduran." Pungkas Ibrahim.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan penandatanganan petisi masyarakat sipil tolak money politik dan lawan politisasi sara oleh perwakilan dari semua stakeholder yang hadir.
Laporan: Ahmad
Kegiatan yang diikuti 100 orang perwakilan tokoh masyarakat, partai politik, organisasi kemasyarakatan, serta organisasi pemuda dan pelajar ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Takalar, H. Ahmad Dg. Se're, S.Sos.
Ketua Panwaslu Takalar, Ibrahim Salim, S.S. dalam kesempatan memberi sambutan, memaparkan alasan mengapa deklarasi ini dilakukan serentak oleh Panwaslu di seluruh daerah yang menggelar pilkada.
Menurut Ibrahim, pihaknya menengarai betapa mendarah dagingnya persoalan money politic dan politisasi sara dalam proses pilkada selama ini, sehingga dibutuhkan langka antisipasi.
"Karena hal inilah, sehingga perlu kesamaan visi semua yang terlibat dalam proses pemilihan ini, baik penyelenggara, peserta maupun masyarakat untuk tidak lagi melakukan hal paling primitif dalam demokrasi itu." Terang Ibrahim.
Lanjutnya, peraturan perundang-undangan telah sangat tegas mengatur persoalan money politic dan politisasi sara. "Bagi pelaku money politic, baik yang memberi maupun menerima sama-sama mendapat sanksi." Terangnya.
Menurut Ibrahim, "Dalam perspektif manapun money politic tidak dapat dibenarkan. Dalam bingkai agama misalnya, manusia adalah manifestasi Tuhan di muka bumi yang dimandat sebagai khalifah, sehingga tidak dapat dihargai dengan materi."
"Dalam perspektif kultural, kita orang Takalar, suku Bugis Makassar yang tertanam nilai-nilai siri' na pacce menganggap harga diri adalah harga mati."
"Persoalan SARA, saya kira ini telah selesai tepat setelah republik ini berdiri, ketika kita masih menyoal itu, sungguh adalah sebuah sebuah kemunduran." Pungkas Ibrahim.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan penandatanganan petisi masyarakat sipil tolak money politik dan lawan politisasi sara oleh perwakilan dari semua stakeholder yang hadir.
Laporan: Ahmad
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Sebagai upaya menyemarakkan pekan terakhir ramadan 1438 H, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pondok Pesantren Al-Ikhlas U...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Tak banyak yang tahu jika ternyata aplikasi Halo Tukang yang berdiri sejak 2008 lalu, dan saat ini menyediakan ...
Tidak ada komentar: