Kematian yang Tak Mati; Catatan Untuk Penulis

OPINI, ARUSMUDA.COM - Sebuah cerita warkop dimasa filsuf Jean Paul Sartre, dihampir seluruh masa kecilnya berdialektika dengan Albert Camus, Pablo Picasso sang pelukis aliran abstraksionisme.

Sartre, tak sekadar meneguk racikan kopi di warkop dimasa itu, ia (Sartre) kadang mencuri pengetahuan, rasa dungunya bukan alasan baginya untuk menyembunyikan mata julingnya dari pergaulan.

Simone adalah sang gadis cantik penikmat filsafat nyaris membuatnya terbuai dalam ritme kecantikannya.

Ya, satu drama falsafah yang mungkin tak selesai dibincanggkan, hingga sang filsuf menulis satu karya the birt of tragedy atau lebih dikenal dengan sejarah tragedi. Sungguh mengesankan pikiran kritis ini hingga mendorong lahirnya mazhab  kritis yang menghiasi dinding pengetahuan.

Warkop, baginya satu ruang dimana cinta, kemarahan, tragedi mencuat sebagai anasir bagi penulisnya, dan pembacanya hari ini.

Kematian? Bukanlah utopis, sebab kematian adalah kodrat dan jalan bagi setiap manusia. Para filsuf, nabi, dan kebesaran peradaban mati, hancur, tetapi tetap melekat di dinding sejarah, dan bersemayan disetiap pikiran, hati dan keyakinan seseorang.

Penulis adalah manusia yang lahir dari setiap selipan sejarah. Ia (seseorang) lahir tak menulis dirinya, tetapi ia ditulis sebagai bagian dari kesejarahannya. Ia mati, dikuburkan, ada dengan pusara untuk dirinya dan keluarganya.

Karena ia mati tanpa menulis, yah, satu kematian yang heroik tapi tak ber-estotik penuh keindahan, kenangan yang bernilai seni dan sastra. Sungguh kematian yang sia-sia sebab ia tak pernah menulis.

Bukankah Allah (Tuhan), juga menulis tentang dirinya di kitab sucinya. Kenapa kita (manusia) tidak..??

Karenanya, sejarah panjang filsuf, Nabi, dan rentetan realitas yang menyertainya adalah gambaran sosok penulis yang tak pernah mati, sebab Tuhan pun tak pernah mati.

Menulis tentunya adalah bagian tradisi melanjutkan sejarah kenabian dan para filsuf yang tak pernah mati.

Warkop Turatea, 25 Februari 2018

Saifuddin al Mughniy. Akademisi dan Penulis.

Posting Komentar

0 Komentar