Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Kematian yang Tak Mati; Catatan Untuk Penulis
OPINI, ARUSMUDA.COM - Sebuah cerita warkop dimasa filsuf Jean Paul Sartre, dihampir seluruh masa kecilnya berdialektika dengan Albert Camus, Pablo Picasso sang pelukis aliran abstraksionisme.
Sartre, tak sekadar meneguk racikan kopi di warkop dimasa itu, ia (Sartre) kadang mencuri pengetahuan, rasa dungunya bukan alasan baginya untuk menyembunyikan mata julingnya dari pergaulan.
Simone adalah sang gadis cantik penikmat filsafat nyaris membuatnya terbuai dalam ritme kecantikannya.
Ya, satu drama falsafah yang mungkin tak selesai dibincanggkan, hingga sang filsuf menulis satu karya the birt of tragedy atau lebih dikenal dengan sejarah tragedi. Sungguh mengesankan pikiran kritis ini hingga mendorong lahirnya mazhab kritis yang menghiasi dinding pengetahuan.
Warkop, baginya satu ruang dimana cinta, kemarahan, tragedi mencuat sebagai anasir bagi penulisnya, dan pembacanya hari ini.
Kematian? Bukanlah utopis, sebab kematian adalah kodrat dan jalan bagi setiap manusia. Para filsuf, nabi, dan kebesaran peradaban mati, hancur, tetapi tetap melekat di dinding sejarah, dan bersemayan disetiap pikiran, hati dan keyakinan seseorang.
Penulis adalah manusia yang lahir dari setiap selipan sejarah. Ia (seseorang) lahir tak menulis dirinya, tetapi ia ditulis sebagai bagian dari kesejarahannya. Ia mati, dikuburkan, ada dengan pusara untuk dirinya dan keluarganya.
Karena ia mati tanpa menulis, yah, satu kematian yang heroik tapi tak ber-estotik penuh keindahan, kenangan yang bernilai seni dan sastra. Sungguh kematian yang sia-sia sebab ia tak pernah menulis.
Bukankah Allah (Tuhan), juga menulis tentang dirinya di kitab sucinya. Kenapa kita (manusia) tidak..??
Karenanya, sejarah panjang filsuf, Nabi, dan rentetan realitas yang menyertainya adalah gambaran sosok penulis yang tak pernah mati, sebab Tuhan pun tak pernah mati.
Menulis tentunya adalah bagian tradisi melanjutkan sejarah kenabian dan para filsuf yang tak pernah mati.
Saifuddin al Mughniy. Akademisi dan Penulis.
Sartre, tak sekadar meneguk racikan kopi di warkop dimasa itu, ia (Sartre) kadang mencuri pengetahuan, rasa dungunya bukan alasan baginya untuk menyembunyikan mata julingnya dari pergaulan.
Simone adalah sang gadis cantik penikmat filsafat nyaris membuatnya terbuai dalam ritme kecantikannya.
Ya, satu drama falsafah yang mungkin tak selesai dibincanggkan, hingga sang filsuf menulis satu karya the birt of tragedy atau lebih dikenal dengan sejarah tragedi. Sungguh mengesankan pikiran kritis ini hingga mendorong lahirnya mazhab kritis yang menghiasi dinding pengetahuan.
Warkop, baginya satu ruang dimana cinta, kemarahan, tragedi mencuat sebagai anasir bagi penulisnya, dan pembacanya hari ini.
Kematian? Bukanlah utopis, sebab kematian adalah kodrat dan jalan bagi setiap manusia. Para filsuf, nabi, dan kebesaran peradaban mati, hancur, tetapi tetap melekat di dinding sejarah, dan bersemayan disetiap pikiran, hati dan keyakinan seseorang.
Penulis adalah manusia yang lahir dari setiap selipan sejarah. Ia (seseorang) lahir tak menulis dirinya, tetapi ia ditulis sebagai bagian dari kesejarahannya. Ia mati, dikuburkan, ada dengan pusara untuk dirinya dan keluarganya.
Karena ia mati tanpa menulis, yah, satu kematian yang heroik tapi tak ber-estotik penuh keindahan, kenangan yang bernilai seni dan sastra. Sungguh kematian yang sia-sia sebab ia tak pernah menulis.
Bukankah Allah (Tuhan), juga menulis tentang dirinya di kitab sucinya. Kenapa kita (manusia) tidak..??
Karenanya, sejarah panjang filsuf, Nabi, dan rentetan realitas yang menyertainya adalah gambaran sosok penulis yang tak pernah mati, sebab Tuhan pun tak pernah mati.
Menulis tentunya adalah bagian tradisi melanjutkan sejarah kenabian dan para filsuf yang tak pernah mati.
Warkop Turatea, 25 Februari 2018
Saifuddin al Mughniy. Akademisi dan Penulis.
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Sebagai upaya menyemarakkan pekan terakhir ramadan 1438 H, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pondok Pesantren Al-Ikhlas U...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Tak banyak yang tahu jika ternyata aplikasi Halo Tukang yang berdiri sejak 2008 lalu, dan saat ini menyediakan ...
Tidak ada komentar: