Pulanglah Daeng Jadi Kado Bagi Setahun #MalamPuisiTakalar

TAKALAR, ARUSMUDA.COM - #MalamPuisiTakalar sudah genap berusia setahun. Pagelaran pesta puisi yang dihelat dalam momentum itu di Warkop Mada Takalar berlangsung hikmat, sabtu (27/01/2018) malam.

Dengan mengangkat tema “Puislah yang Menghidupkan Kita”, silih berganti para hadirin mempersembahkan puisi di malam berbahagia itu.

Namun yang paling bahagia tentulah penyair muda Takalar, Damar I Manakku. Pegiat #MalamPuisiTakalar ini mendapat kehormatan, buku kumpulan puisinya “Pulanglah Daeng”, menjadi jamuan utama malam itu.

Tak kurang, di hadapan Yulanwar, Irhyl Makkatutu, Seniman Romo, DianSi, Samudera al-Ayyubi, dan Amiruddin Lallo, hadirin silih berganti mempersembahkan puisi.

Tentu saja, puisi-puisi Damar I Manakku dalam Pulanglah Daeng menjadi puisi paling banyak dibaca. Seperti puisi "Kemarilah" yang dibaca oleh DianSi, atau “Kupeluk Adinda Disujud Terakhirku” yang dideklamasikan oleh Arfandi Daeng Sarro.

Yulanwar, salah seorang hadirin mengomentari karya Damar dengan apresiasi positif, “Damar telah menulis nisan-nisan yang akan dikenang selamanya. Ia telah mampu menyatakan diri bahwa ia pernah hidup."

Hal senada diungkap oleh Seniman Romo, “Takalar harus menciptakan sosok penyair yang harus dikenal dan tugas kita bersama adalah saling menyokong tidak saling-sikutan.”

Sementara itu, Damar selaku pihak yang karyanya dibincang pada momen ini, mengemukakan bahwa diskusi mengenai puisi sangat menarik dan saling berbagi pengalaman proses kreatif, juga saling mendukung menjadi seorang penulis.

"Masa depan #MalamPuisiTakalar sangat diharapkan akan menjadi pemantik agar Takalar sebisa mungkin menjadi Kabupaten Puisi." Pungkas Rahmat yang juga bergiat di Komunitas Pena Hijau Takalar.

Posting Komentar

0 Komentar