Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...


Polemik SEMMI, Aktivis Univ. Cokroaminoto Makassar Angkat Bicara
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Ketua Mejelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Universitas Cokroaminoto Makassar, Muhammad Imam Thalib ikut angkat bicara perihal polemik Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) beberapa waktu terakhir.
Imam merasa perlu ikut bicara demi tegaknya marwah organisasi SEMMI sebagai anak ideologis Cokroaminoto, tokoh yang kemudian menjadi nama kampus di mana dia menuntut ilmu.
"Ini bermula dari tuduhan DPW SEMMI Sulsel versi Matraman kepada DPC SEMMI Sinjai sebagai ilegal. Padahal DPC SEMMI Sinjai adalah organisasi legal, mereka berafiliasi ke SEMMI Latumenten." Terang Imam, ahad (28/01/2018) pagi.
Sebagai informasi, SEMMI merupakan organisasi kemahasiswasiswaan Islam yang terbelah dua mengikuti organisasi induk masing-masing. Satu berafiliasi ke Syarikat Islam (SI) di Matraman, satu lagi berafiliasi ke Syarikat Islam Indonesia (SII) di Latumenten.
Menurut Imam yang memilih aktif di SEMMI Makassar versi SII Latumenten, polemik ini terjadi karena ketidakpahaman DPW SEMMI Sulsel versi SI Matraman terhadap dinamika sejarah organisasi antara kubu Latumenten dengan kubu Matraman.
"Jadi saya sarankan kepada yang mengatasnamanan DPW SEMMI Sulsel agar belajar sejarah dulu sebelum menyebut SEMMI Sinjai ilegal." Ujar Imam sambil tersenyum.
Lanjut Imam, semua ini bermula dari sekelompok orang yang kecewa dengan hasil Majlis Tahkim PSII ke XXXIII 23-29 Juli tahun 1972 di Pesantren Sukur Balekambang, Majalaya, Bandung, Jawa Barat. Mereka menyebut diri Team Penyelamat Kaum PSII.
Kelompok ini kemudian melakukan makar pada kepengurusan DPP SII yang sah dengan cara menduduki paksa lalu mengusai kantor Lajnah Tanfidziyah (DPP PSII) di Jalan Matraman 2 Jakarta pada tanggal 22 Desember 1972, serta mendeklarasikan pengurus tandingan.
Karena situasi inilah, pimpinan PSII yang sah hasil Majlis Tahkim PSII ke XXXIII di bawah kepemimpinan H.M. Ch. Ibrahim sebagai Presiden Lajnah Tanfidziyah PSII memindahkan sekretariat organisasi ke Latumenten, Jakarta Barat.
"Nah, penerus Team Penyelamat Kaum PSII inilah yang kemudian membentuk ormas Syarikat Islam (SI) dan berkantor di Matraman di bawah kepemimpinan Hamdan Zoelva. Sementara PSII yang sah mengubah format organisasi menjadi ormas bernama Syarikat Islam Indonesia (SII) dan berkantor di Latumenten di bawah kepemimpinan Muflich Chalif Ibrahim."
Kedua kubu, baik SII maupun SI kemudian menggerakkan sayap pergerakan pemudanya masing-masing, baik Pemuda Muslimin Indonesia, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), serta Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI).
"Jadi bila melihat pada sejarah, maka jangan heran bila kubu Matraman suka mengklaim-klaim begitu, memang dari sononya. Makanya saya aktif di SEMMI Latumenten. hehehe..." Pungkas Imam sambil terkekeh.
Di akhir, Imam menyarankan agar pihak yang menamakan dirinya sebagai DPW SEMMI Sulsel untuk membaca buku "Partai Syarikat Islam Indonesia: Konstestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elite" yang ditulis oleh Valina Singka Subekti dan diterbitkan Yayasan Obor Indonesia.
Imam merasa perlu ikut bicara demi tegaknya marwah organisasi SEMMI sebagai anak ideologis Cokroaminoto, tokoh yang kemudian menjadi nama kampus di mana dia menuntut ilmu.
"Ini bermula dari tuduhan DPW SEMMI Sulsel versi Matraman kepada DPC SEMMI Sinjai sebagai ilegal. Padahal DPC SEMMI Sinjai adalah organisasi legal, mereka berafiliasi ke SEMMI Latumenten." Terang Imam, ahad (28/01/2018) pagi.
Sebagai informasi, SEMMI merupakan organisasi kemahasiswasiswaan Islam yang terbelah dua mengikuti organisasi induk masing-masing. Satu berafiliasi ke Syarikat Islam (SI) di Matraman, satu lagi berafiliasi ke Syarikat Islam Indonesia (SII) di Latumenten.
Menurut Imam yang memilih aktif di SEMMI Makassar versi SII Latumenten, polemik ini terjadi karena ketidakpahaman DPW SEMMI Sulsel versi SI Matraman terhadap dinamika sejarah organisasi antara kubu Latumenten dengan kubu Matraman.
"Jadi saya sarankan kepada yang mengatasnamanan DPW SEMMI Sulsel agar belajar sejarah dulu sebelum menyebut SEMMI Sinjai ilegal." Ujar Imam sambil tersenyum.
Lanjut Imam, semua ini bermula dari sekelompok orang yang kecewa dengan hasil Majlis Tahkim PSII ke XXXIII 23-29 Juli tahun 1972 di Pesantren Sukur Balekambang, Majalaya, Bandung, Jawa Barat. Mereka menyebut diri Team Penyelamat Kaum PSII.
Kelompok ini kemudian melakukan makar pada kepengurusan DPP SII yang sah dengan cara menduduki paksa lalu mengusai kantor Lajnah Tanfidziyah (DPP PSII) di Jalan Matraman 2 Jakarta pada tanggal 22 Desember 1972, serta mendeklarasikan pengurus tandingan.
Karena situasi inilah, pimpinan PSII yang sah hasil Majlis Tahkim PSII ke XXXIII di bawah kepemimpinan H.M. Ch. Ibrahim sebagai Presiden Lajnah Tanfidziyah PSII memindahkan sekretariat organisasi ke Latumenten, Jakarta Barat.
"Nah, penerus Team Penyelamat Kaum PSII inilah yang kemudian membentuk ormas Syarikat Islam (SI) dan berkantor di Matraman di bawah kepemimpinan Hamdan Zoelva. Sementara PSII yang sah mengubah format organisasi menjadi ormas bernama Syarikat Islam Indonesia (SII) dan berkantor di Latumenten di bawah kepemimpinan Muflich Chalif Ibrahim."
Kedua kubu, baik SII maupun SI kemudian menggerakkan sayap pergerakan pemudanya masing-masing, baik Pemuda Muslimin Indonesia, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI), serta Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI).
"Jadi bila melihat pada sejarah, maka jangan heran bila kubu Matraman suka mengklaim-klaim begitu, memang dari sononya. Makanya saya aktif di SEMMI Latumenten. hehehe..." Pungkas Imam sambil terkekeh.
Di akhir, Imam menyarankan agar pihak yang menamakan dirinya sebagai DPW SEMMI Sulsel untuk membaca buku "Partai Syarikat Islam Indonesia: Konstestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elite" yang ditulis oleh Valina Singka Subekti dan diterbitkan Yayasan Obor Indonesia.
Pilihan Pembaca
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
SINJAI, ARUSMUDA.COM - Tak lama lagi Palang Merah Indonesia Kab. Sinjai akan menggelar musyawarah cabang. Hal tersebut ditandai dengan ber...
-
TAKALAR, ARUSMUDA.COM - Semenjak memasuki tahun 2017 ini panti asuhan Nur Rahma yang berada di Kelurahan Pattallassang, Kecamatan Pattalla...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Tak banyak yang tahu jika ternyata aplikasi Halo Tukang yang berdiri sejak 2008 lalu, dan saat ini menyediakan ...
Tidak ada komentar: