Penjaga Cafe

Sebelum kukenal
dagu terbelah, hatiku merengah
kutelusuri jejak di lekuk dagumu
aku menemukan diriku disanding waktu

aku tidak ingin membaca matamu
hatikulah yang bicara
penjaga cafe
hujan lupa tampah, di luar sana

selamat tinggal
kenangan mendekam
jauh sebelumnya
yang kehilangan sore

cangkir yang kau bawa
paling tabah mengandung kopi
siapa yang paling lapang
di luar sana, juga kebodohan

kau tanam senyum di hati
kuaduk kopi
hingga larut perkara.

Takalar, 19 Januari 2017.

Rustam Bostan. Pegiat Komunitas Pena Hijau Takalar. 

Posting Komentar

0 Komentar