Sikap Resmi PB Pemuda Muslim Terhadap Konflik Rohingya

JAKARTA, ARUSMUDA.COM - Tragedi berulang kembali yang dialami saudara-saudara Muslim Rohingya di Myanmar. Sudah beberapa kali kami bersuara dan nyatakan sikap, namun masih saja terjadi kekerasan dan pembantaian atas etnis Rohingya dan tidak ada sesuatu perubahan yang signifikan dalam membantu saudara Muslim di Rohingya. 

Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia sangat mengecam keras dan menyesalkan sikap Pemerintah Myanmar yang membiarkan kekerasan dan pembantaian biadab yang terus menerus tiada henti terhadap etnis Muslim Rohingya. 

Ironisnya, berdasarkan keterangan dari berbagai Lembaga Internasional kekerasan tersebut juga dimotori oleh pihak militer. Saat ini Muslim Rohingya makin terjepit dengan kebijakan pemerintah Myanmar. 

Di beberapa titik di negara bagian Maungdaw, Buthidaung,  Rakhine, aksi militer Myanmar menyebabkan banyak korban wanita dan anak-anak berjatuhan. 

Tercatat sudah lebih dari ratusan Muslim meninggal di Rohingya. Apapun yang melatar belakangi peristiwa berdarah tersebut, militer tidak dibenarkan menyerang sipil dan menciderai hak-hak dasar Muslim Rohingya. 

Krisis ini sangat kontradiktif karena terjadi di sebuah negara yang menghormati hak asasi manusia.

Hal ini disampaikan disela-sela rapat pimpinan harian Ketum dan Sekjen PB Pemuda Muslim yang menyerukan beberapa poin tentang desakan penghentian kekerasan pembantaian yang terjadi pada etnis Rohingya
  
Menyaksikan dan mencermati represi yang dilakukan oleh militer Myanmar kepada Muslim Rohingya di sebelah utara negara bagian Rakhine, Pimpinan Besar (PB) Pemuda Muslimin Indonesia, menegaskan:

1. Mengecam pemerintah Myanmar yang melakukan pembiaran atas tindakan kekerasan apalagi pembantaian keji yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Bahwa segala bentuk tindakan kekerasan adalah tindakan yang sama sekali tidak dapat dibenarkan.

2. Tidak ada satupun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan. Khususnya Ummat Islam ikut merasakan kepedihan yang sangat luar biasa atas peristiwa yang menimpa saudara-saudara seiman yang berada di Myanmar.
  
3. Mengajak seluruh kepala negara dan pemimpin negara di dunia untuk pro-aktif melawan segala bentuk kekerasan. Kesewenangan adalah musuh bersama dan harus dilawan sekuat tenaga guna menciptakan upaya perdamaian dan harmoni.

4. Mengajak seluruh umat sedunia untuk terus menggalang solidaritas kemanusiaan untuk menciptakan perdamaian bagi segala bangsa.

5. Mendesak para biksu di Indonesia khususnya untuk segera mengambil tindakan nyata untuk meredam dan menghentikan Pembantaian biadab yang terjadi di Rohingya, Myanmar
  
6. Pimpinan Besar (PB) Pemuda Muslimin Indonesia  mendesak pihak-pihak terkait, terutama kepada komunitas Internasional dan PBB untuk segera mengambil langkah nyata dalam peristiwa Genocide terhadap Muslim Rohingya yang terjadi di Myanmar dengan menyerukan sanksi embargo ekonomi dan menurunkan  pasukan keamanan ke wilayah pembantaian.
  
7. Mendesak ASEAN untuk mengambil sikap dan langkah konkrit, khususnya pada pemerintah Myanmar agar segera mengakui status kewarganegaraan Muslim Rohingnya.
  
8. Mendesak kepada pemerintah Indonesia khususnya Presiden Jokowi dan Menlu Retno LP Marsudi untuk mengambil langkah-langkah diplomasi konkrit dan aksi nyata  bagi terwujud dan tegaknya  prinsip-prinsip Kemanusiaan yang adil dan beradab serta penghormatan atas hak azasi manusia (HAM) di Myanmar.
  
Demikian pernyataan sikap dan penegasan kami, semoga ALLAH SWT senantiasa meridhai kita semua. Aamiin...

Fattaqullaha Mastatho’tum
Billahi Fii Sabilil Haq

Jakarta, 01 September 2017/10 Djulhijjah 1438H

Posting Komentar

0 Komentar