Menurut Andi Tenri Ajeng, pencalonan Andi Singkeru Rukka yang disapa Andi Singke atau ASIK oleh para sahabatnya merupakan buah dari bonus demografi yang melanda Indonesia, di mana jumlah penduduk berusia muda menjadi dominan.
"Munculnya kandidat muda yang berniat berkontribusi positif dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan dengan tawaran visi pembaharuan yang segar adalah hal yang tak bisa ditolak." Terang mantan aktivis Kornas Kohati ini.
Apalagi, lanjut Andi Tenri Ajeng, dorongan dari anak muda kian hari semakin signifikan. "Jangan salah, bonus demografi juga ikut mendongkrak persentasi pemilih dari kalangan muda, ini kekuatan politik besar."
Bahkan tag line Bone Makkiade', Gerakan Politik Nol Rupiah, dan Salam ASIK yang dipopulerkan ASIK bersama Poros Muda Menyatu, menjadi simbol baru perubahan di Bone.
Papar Andi Tenri Ajeng lagi, "Anak Muda butuh kebaruan, ingin perubahan yang lebih progresif untuk mendobrak stagnasi sosial serta politik di daerah, dan ini yang tawarkan oleh ASIK. Momentumnya tepat."
"Berdasarkan hal tersebut, dengan belajar dari pengalaman pilkada Jakarta yang berhasil memenangkan Anis-Sandi, saya berkomitmen berjuang bersama ASIK di Bone." Pungkas Aktivis KAHMI Forever ini penuh optimisme.
0 Komentar