Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Galesong Raya Hingga Sanrobone Terbakar Pagi Ini
TAKALAR, ARUSMUDA.COM - Pagi ini, Ahad (02/07/2017) di sepanjang pesisir pantai Galesong utara, Galesong, Galesong selatan, dan Sanrobone secara serentak melakukan aksi bakar ban bekas sebagai simbol penolakan terhadap aktifitas penambangan pasir laut di ruang laut kabupaten Takalar.
Aksi yang berlangsung mulai pukul 07.30 Wita ini diawali dengan proses penandatanganan petisi penolakan dari warga masyarakat sepanjang pesisir pantai yang menjadi lokasi aksi.
Aksi bakar ban bekas ini berlangsung di kurang lebih 200 titik dari 20 desa sepanjang kurang lebih 35 km pesisir pantai di kabupaten Takalar yang ruang lautnya di tambang.
Mereka dengan tegas dan kompak menolak keberadaan tambang pasir laut yang menurut mereka sangat merugikan.
Salah satu peserta aksi di dusun Ujung Kassi, desa Aeng Batu-batu, Amiruddin daeng Sitaba mengatakan, "Aksi ini adalah aksi yang murni dari masyarakat di sepanjang pesisir Galesong Raya hingga Sanrobone".
"Aksi bakar ban ini adalah reaksi penolakan yang kami lakukan terhadap aktifitas penambangan pasir yang sangat merugikan dan mengancam pesisir dan laut kami, penambangan ini mutlak harus dihentikan apapun alasannya." Imbuhnya.
Saat ini aksi bakar ban masih berlangsung dan dihadiri oleh ribuan masyarakat mulai dari anak-anak sampai lansia di sepanjang pesisir laut Galesong utara hingga Sanrobone.
RILIS | ARUSMUDA
Aksi yang berlangsung mulai pukul 07.30 Wita ini diawali dengan proses penandatanganan petisi penolakan dari warga masyarakat sepanjang pesisir pantai yang menjadi lokasi aksi.
Aksi bakar ban bekas ini berlangsung di kurang lebih 200 titik dari 20 desa sepanjang kurang lebih 35 km pesisir pantai di kabupaten Takalar yang ruang lautnya di tambang.
Mereka dengan tegas dan kompak menolak keberadaan tambang pasir laut yang menurut mereka sangat merugikan.
Salah satu peserta aksi di dusun Ujung Kassi, desa Aeng Batu-batu, Amiruddin daeng Sitaba mengatakan, "Aksi ini adalah aksi yang murni dari masyarakat di sepanjang pesisir Galesong Raya hingga Sanrobone".
"Aksi bakar ban ini adalah reaksi penolakan yang kami lakukan terhadap aktifitas penambangan pasir yang sangat merugikan dan mengancam pesisir dan laut kami, penambangan ini mutlak harus dihentikan apapun alasannya." Imbuhnya.
Saat ini aksi bakar ban masih berlangsung dan dihadiri oleh ribuan masyarakat mulai dari anak-anak sampai lansia di sepanjang pesisir laut Galesong utara hingga Sanrobone.
RILIS | ARUSMUDA
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Sebagai upaya menyemarakkan pekan terakhir ramadan 1438 H, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pondok Pesantren Al-Ikhlas U...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Tak banyak yang tahu jika ternyata aplikasi Halo Tukang yang berdiri sejak 2008 lalu, dan saat ini menyediakan ...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Malam baru beranjak saat hujan deras mengguyur Makassar. kondisi alam tersebut tak menghalangi sekelompok anak m...
Tidak ada komentar: