Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
Opini
»
Allah Telah Cukup Bagi Kita
Allah Telah Cukup Bagi Kita
Oleh Anak Muda pada Kamis, 06 Juli 2017 |
Opini
REFLEKSI, ARUSMUDA.COM - Kita hanyalah sebaris cerita dari begitu banyak cerita kehidupan yang lebih pantas untuk dikisahkan atau bahkan hanyalah sepenggal kisah dari begitu banyak torehan sejarah yang lebih pantas untuk dikenang
Maka sungguh naifnya kita yang terus mengejar harta, pangkat dan kedudukan dunia hanya untuk sebuah ketenaran. Sungguh kasihan kita yang terus menampilkan kemampuan dan mengenalkan diri kita, memperlihatkan kebaikan dan jasa-jasa kita hanya untuk bisa terkenal.
Cukup sudah. Cukuplah bagi diri untuk berusaha menjadi orang yang baik meski tidak dikenal, biarlah Allah yang menilai apa yang ada pada diri kita.
Buat apa menjadi tenar jika harus menjadi tenar namun di mata musuh-musuh kita. Toh kalau Allah menginginkan kita pasti akan dikenal sebagaimana dulu para salafusshalih yang selalu menyembunyikan amalan-amalan mereka, selalu menjaga ketawadhuan mereka untuk tidak mencari ketenaran.
Namun Allah justru menjadikan mereka terkenal. Terkenal akan kebaikan, keshalihan, ilmu dan amal ibadah mereka bahkan jasa mereka jadi abadi untuk selalu dikenang.
Cukup sudah. Cukuplah bagi diri jika Allah menutupi aib-aib kita. Cukuplah bagi diri jika kita tidak dikenal di bumi tapi terkenal di langit.
[Abu Qosim Al Bugisy - Percik Embun Pagi]
Maka sungguh naifnya kita yang terus mengejar harta, pangkat dan kedudukan dunia hanya untuk sebuah ketenaran. Sungguh kasihan kita yang terus menampilkan kemampuan dan mengenalkan diri kita, memperlihatkan kebaikan dan jasa-jasa kita hanya untuk bisa terkenal.
Cukup sudah. Cukuplah bagi diri untuk berusaha menjadi orang yang baik meski tidak dikenal, biarlah Allah yang menilai apa yang ada pada diri kita.
Buat apa menjadi tenar jika harus menjadi tenar namun di mata musuh-musuh kita. Toh kalau Allah menginginkan kita pasti akan dikenal sebagaimana dulu para salafusshalih yang selalu menyembunyikan amalan-amalan mereka, selalu menjaga ketawadhuan mereka untuk tidak mencari ketenaran.
Namun Allah justru menjadikan mereka terkenal. Terkenal akan kebaikan, keshalihan, ilmu dan amal ibadah mereka bahkan jasa mereka jadi abadi untuk selalu dikenang.
Cukup sudah. Cukuplah bagi diri jika Allah menutupi aib-aib kita. Cukuplah bagi diri jika kita tidak dikenal di bumi tapi terkenal di langit.
[Abu Qosim Al Bugisy - Percik Embun Pagi]
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Indonesia (SII) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menda...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
Tidak ada komentar: