Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
Sosial
»
Untuk Kesekian Kali, Warga Ngotot Agar Tambang Pasir Galesong-Sanrobone Dihentikan
Untuk Kesekian Kali, Warga Ngotot Agar Tambang Pasir Galesong-Sanrobone Dihentikan
Oleh Anak Muda pada Jumat, 23 Juni 2017 |
Sosial
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Puluhan warga yang hadir dalam Rapat Koordinasi Tambang Pasir Laut Galesong-Sanrobone yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sulsel, kompak menuntut penghentian tambang pasir laut Galesong-Sanrobone.
Sikap warga tersebut ditegaskan lagi dalam rapat Koordinasi di Colonial Hotel Makassar, Kamis (22/07/2017). Sikap yang sama ditunjukkan warga pada rapat koordinasi sebelumnya pada tanggal 10 Mei 2017 di Makassar, dan konsolidasi masyarakat pada 17 April 2017 di Takalar.
Berbagai elemen warga seperti FIK SKM Takalar, Forum Pemerhati Galesong, Blac Force, Pemuda Muslimin Indonesia dan tokoh masyarakat yang hadir juga menuntut agar kapal yang masih melakukan penambangan di area Galesong dan sekitarnya agar segera dihentikan dan tidak datang lagi.
Irvan Nongka dari Forum Pemerhati Galesong mengatakan bahwa penolakan akan terus disuarakan sampai tidak lagi terlihat aktivitas kapal-kapal penambang pasir dan izin tambangnya dicabut.
"Kami tidak akan berhenti berjuang dan menyuarakan penolakan tambang pasir di laut Galesong sampai pihak terkait segera menarik dan menghentikan penambangan pasir sampai seterusnya! Tegasnya Ippang, sapaan akrabnya.
Lanjut Ippang, "Jika tidak segera ditindaklanjuti, maka kami bersama masyarakat yang akan bertindak tegas dengan menghadang dan mengusir kapal-kapal yang masih beroperasi di laut Galesong."
Penambangan pasir yang telah berlangsung beberapa waktu lalu di perairan Galesong, sudah berefek kepada pendapatan masyarakat nelayan semakin menurun dan membuat perekonomian mereka semakin menurun akibat hasil tangkapan mereka berkurang.
Sikap warga tersebut ditegaskan lagi dalam rapat Koordinasi di Colonial Hotel Makassar, Kamis (22/07/2017). Sikap yang sama ditunjukkan warga pada rapat koordinasi sebelumnya pada tanggal 10 Mei 2017 di Makassar, dan konsolidasi masyarakat pada 17 April 2017 di Takalar.
Berbagai elemen warga seperti FIK SKM Takalar, Forum Pemerhati Galesong, Blac Force, Pemuda Muslimin Indonesia dan tokoh masyarakat yang hadir juga menuntut agar kapal yang masih melakukan penambangan di area Galesong dan sekitarnya agar segera dihentikan dan tidak datang lagi.
Irvan Nongka dari Forum Pemerhati Galesong mengatakan bahwa penolakan akan terus disuarakan sampai tidak lagi terlihat aktivitas kapal-kapal penambang pasir dan izin tambangnya dicabut.
"Kami tidak akan berhenti berjuang dan menyuarakan penolakan tambang pasir di laut Galesong sampai pihak terkait segera menarik dan menghentikan penambangan pasir sampai seterusnya! Tegasnya Ippang, sapaan akrabnya.
Lanjut Ippang, "Jika tidak segera ditindaklanjuti, maka kami bersama masyarakat yang akan bertindak tegas dengan menghadang dan mengusir kapal-kapal yang masih beroperasi di laut Galesong."
Penambangan pasir yang telah berlangsung beberapa waktu lalu di perairan Galesong, sudah berefek kepada pendapatan masyarakat nelayan semakin menurun dan membuat perekonomian mereka semakin menurun akibat hasil tangkapan mereka berkurang.
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Indonesia (SII) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menda...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
Tidak ada komentar: