Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
Opini
»
Nalar-Nurani Kebebasan
Nalar-Nurani Kebebasan
Oleh Anak Muda pada Jumat, 12 Mei 2017 |
Opini
REFLEKSI, ARUSMUDA.COM - Hidup tanpa kebebasan bagaikan tubuh tanpa jiwa. Kebebasan tanpa akal-pikiran bagaikan jiwa yang linglung.
Kebebasan itu ibarat anggur. Ia bisa menghangatkan darah kehidupan dengan ekses yang mengerikan. Apa yang bisa membawa spontanitas dan kegembiraan, tanpa pemikiran bisa menimbulkan kegilaan.
Engkau saksikan sendiri, orde reformasi mendorong orang merayakan pesta demokrasi dengan menenggak anggur kebebasan.
Saat orang menikmati anggur kebebasan, kekuatan daya-pikir sedang berseluncur ke titik nadir.
Minat baca rendah, kedalaman pikiran dihindari. Kedangkalan dirayakan.
Ledakan anggur kebebasan dalam kelumpuhan pikiran membangkitkan kerumunan yang linglung. Jiwa-jiwa yang bingung mudah dikendalikan para penggertak.
Bila dalam mabuk anggur kebimbangan, si penggertak menakut-nakuti jiwa yang bingung dengan tongkat "kesucian", efek amuknya sangat dahsyat.
Kata "suci" (sacred) berwajah ganda; bisa berarti karunia atau kutukan, pujian atau cercaan. Dalam peradaban purba memang terdapat afinitas yang kuat antara teror dan kesucian karena fungsi gandanya: kreatif dan destruktif, pemberi kehidupan dan kematian.
Suatu klaim kesucian memerlukan legitimasi keagamaan. Politisasi agama dilakukan dengan mengeksploitisasi sisi eksklusif dan destruktifnya. Tidak ada agama bagi yang tidak berakal, kecuali agama kesesatan.
Tanpa kewarasan pemikiran, kebebasan yang bertaut dengan dalih kesucian agama bisa menimbulkan daya hancur yang mengerikan.
Kebebasan dan kesucian keagamaan perlu dijaga dengan penguatan pikiran dan budi pekerti. Kerakyatan harus kembali dipimpin hikmat kebijaksanaan. Kesucian agama harus kembali menampilkan sisi substansi kerahiman yang konstruktif.
Hanya dengan kompas nalar dan nurani, kebebasan dan kesucian agama bisa membawa kita menuju keselamatan dan kebahagiaan hidup bersama.
(Yudi Latif, Makrifat Pagi)
Kebebasan itu ibarat anggur. Ia bisa menghangatkan darah kehidupan dengan ekses yang mengerikan. Apa yang bisa membawa spontanitas dan kegembiraan, tanpa pemikiran bisa menimbulkan kegilaan.
Engkau saksikan sendiri, orde reformasi mendorong orang merayakan pesta demokrasi dengan menenggak anggur kebebasan.
Saat orang menikmati anggur kebebasan, kekuatan daya-pikir sedang berseluncur ke titik nadir.
Minat baca rendah, kedalaman pikiran dihindari. Kedangkalan dirayakan.
Ledakan anggur kebebasan dalam kelumpuhan pikiran membangkitkan kerumunan yang linglung. Jiwa-jiwa yang bingung mudah dikendalikan para penggertak.
Bila dalam mabuk anggur kebimbangan, si penggertak menakut-nakuti jiwa yang bingung dengan tongkat "kesucian", efek amuknya sangat dahsyat.
Kata "suci" (sacred) berwajah ganda; bisa berarti karunia atau kutukan, pujian atau cercaan. Dalam peradaban purba memang terdapat afinitas yang kuat antara teror dan kesucian karena fungsi gandanya: kreatif dan destruktif, pemberi kehidupan dan kematian.
Suatu klaim kesucian memerlukan legitimasi keagamaan. Politisasi agama dilakukan dengan mengeksploitisasi sisi eksklusif dan destruktifnya. Tidak ada agama bagi yang tidak berakal, kecuali agama kesesatan.
Tanpa kewarasan pemikiran, kebebasan yang bertaut dengan dalih kesucian agama bisa menimbulkan daya hancur yang mengerikan.
Kebebasan dan kesucian keagamaan perlu dijaga dengan penguatan pikiran dan budi pekerti. Kerakyatan harus kembali dipimpin hikmat kebijaksanaan. Kesucian agama harus kembali menampilkan sisi substansi kerahiman yang konstruktif.
Hanya dengan kompas nalar dan nurani, kebebasan dan kesucian agama bisa membawa kita menuju keselamatan dan kebahagiaan hidup bersama.
(Yudi Latif, Makrifat Pagi)
Pilihan Pembaca
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Indonesia (SII) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menda...
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
Tidak ada komentar: