Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...


Arus Muda »
Opini
»
Kabut Jiwa
Kabut Jiwa
Oleh Anak Muda pada Sabtu, 13 Mei 2017 |
Opini
REFLEKSI, ARUSMUDA.COM - Dalam dunia yang berkabut, orang tak bisa melihat kenyataan di luar rumahnya.
Satu-satunya kebenaran adalah yang tampak dari sudut pandangnya. Tak bisa menangkap kebenaran lain dari posisi tetangga seberang jalan.
Dari belam kabut, orang-orang hanya meratapi rumahnya sebagai gubuk derita, tak bisa berempati terhadap duka-lara yang melanda jiran sebelah.
Dalam gelap mata-hati, orang bisa mudah menuduh orang lain menista keyakinannya, namun tak merasa bersalah melecehkan kepercayaan yang lain.
Kita harus bisa menyalakan cahaya Pancasila, sehingga bisa menatap keutuhan realitas dari ketinggian tatapan burung garuda.
Dengan terang cakrawala Pancasila dan transendensi penglihatan elang rajawali, kebenaran tampak di berbagai tempat, semua warna menyatu, semua rasa bersambung, semua nikmat berbagi. Anak-anak negeri hidup damai berprikemanusiaan; saling mengasihi dan menghargai; tiada kebinatangan saling menyalahkan, saling menginjak dan mengusir sesama.
(Yudi Latif, Makrifat Pagi)
Satu-satunya kebenaran adalah yang tampak dari sudut pandangnya. Tak bisa menangkap kebenaran lain dari posisi tetangga seberang jalan.
Dari belam kabut, orang-orang hanya meratapi rumahnya sebagai gubuk derita, tak bisa berempati terhadap duka-lara yang melanda jiran sebelah.
Dalam gelap mata-hati, orang bisa mudah menuduh orang lain menista keyakinannya, namun tak merasa bersalah melecehkan kepercayaan yang lain.
Kita harus bisa menyalakan cahaya Pancasila, sehingga bisa menatap keutuhan realitas dari ketinggian tatapan burung garuda.
Dengan terang cakrawala Pancasila dan transendensi penglihatan elang rajawali, kebenaran tampak di berbagai tempat, semua warna menyatu, semua rasa bersambung, semua nikmat berbagi. Anak-anak negeri hidup damai berprikemanusiaan; saling mengasihi dan menghargai; tiada kebinatangan saling menyalahkan, saling menginjak dan mengusir sesama.
(Yudi Latif, Makrifat Pagi)
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
JAKARTA, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia menyerukan agar pemerintah dalam hal ini pihak Kepolisian Republik Indonesi...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Tak banyak yang tahu jika ternyata aplikasi Halo Tukang yang berdiri sejak 2008 lalu, dan saat ini menyediakan ...
-
JAKARTA, ARUSMUDA.COM – Ketua Pimpinan Besar (PB) Corps Puteri Muslimin Indonesia (COPMI), Zahra bersuara keras soal amburadulnya basis da...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Unit Pengkajian dan Pengembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (UP2K3) Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin me...
Tidak ada komentar: