Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
Sosial
»
Ini Pesan Ketua Pemuda Muslim di Diskusi Keummatan Harian Amanah
Ini Pesan Ketua Pemuda Muslim di Diskusi Keummatan Harian Amanah
Oleh Anak Muda pada Rabu, 03 Mei 2017 |
Sosial
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Ketua Umum Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Prov. Sulsel, Muhammad Kasman, mengingatkan bahwa tantangan terbesar gerakan literasi dalam rangka mencerdaskan umat adalah, menyadarkan umat akan urgensi tradisi literasi.
"Jangan belum apa-apa, sudah bicara tenga bagaimana menerbitkan buku, mengurus ISBN, dan segala tetek-bengek perbukuan!" Tegas Kasman menjadi salah satu narasumber pada Diskusi Keummatan Harian Amanah, Rabu (03/05/2017).
Menurutnya, hal fundamental yang perlu dilakukan pertama kali adalah memberi alasan bagi masyarakat sehingga mereka meyakini bahwa membaca dan menulis sebagai bentuk material tradisi literasi merupakan kebutuhan dasar sebagaimana makan, minum dan bernafas.
"Bila pemahaman seperti ini terbangun, kita tak akan kesulitan untuk mengajak masyarakat untuk membaca dan menulis. Soal medianya, tak harus langsung buku, mading saja tak apa, menerbitkan buku itu urusan kesekian!" Lanjutnya.
Gerakan Literasi, menurut Kasman, hanya bisa sehat pada masyarakat yang berkeyakinan sedemikian. "Kata kunci gerakan adalah empati dan pertisipasi, bukan program top-down yang dijalankan pemerintah. Pelibatan semaksimal mungkin masyarakat adalah kunci gerakan."
"Bila sebuah gerakan literasi miskin empati dan partisipasi masyarakat, maka itu bukan gerakan! Gerakan literasi harus dibangun dengan memanfaatkan sumberdaya dan berbasis pada modal sosial masyarakat,bukan mengharap bantuan pemerintah." Pungkas Kasman.
"Jangan belum apa-apa, sudah bicara tenga bagaimana menerbitkan buku, mengurus ISBN, dan segala tetek-bengek perbukuan!" Tegas Kasman menjadi salah satu narasumber pada Diskusi Keummatan Harian Amanah, Rabu (03/05/2017).
Menurutnya, hal fundamental yang perlu dilakukan pertama kali adalah memberi alasan bagi masyarakat sehingga mereka meyakini bahwa membaca dan menulis sebagai bentuk material tradisi literasi merupakan kebutuhan dasar sebagaimana makan, minum dan bernafas.
"Bila pemahaman seperti ini terbangun, kita tak akan kesulitan untuk mengajak masyarakat untuk membaca dan menulis. Soal medianya, tak harus langsung buku, mading saja tak apa, menerbitkan buku itu urusan kesekian!" Lanjutnya.
Gerakan Literasi, menurut Kasman, hanya bisa sehat pada masyarakat yang berkeyakinan sedemikian. "Kata kunci gerakan adalah empati dan pertisipasi, bukan program top-down yang dijalankan pemerintah. Pelibatan semaksimal mungkin masyarakat adalah kunci gerakan."
"Bila sebuah gerakan literasi miskin empati dan partisipasi masyarakat, maka itu bukan gerakan! Gerakan literasi harus dibangun dengan memanfaatkan sumberdaya dan berbasis pada modal sosial masyarakat,bukan mengharap bantuan pemerintah." Pungkas Kasman.
Pilihan Pembaca
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Indonesia (SII) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menda...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
Tidak ada komentar: