LUWU, ARUSMUDA.COM – Semua berawal dari penghargaan sebagai Best Inovastion dalam
ajang Youth Economic Leadership Program (YELP) yang digelar oleh Bank Indonesia
di Bogor, 9 Maret 2017.
Sejak
itu, aplikasi ‘e-APBDes’ karya Muhammad Romario Basirung, putra Kelahiran Desa
Parekaju, Ponrang, Kabupaten Luwu, 13 Mei 1994 membuat Bappenas kepincut dan
berniat memakainya.
“Saya
diajak oleh Bappenas, untuk bisa digunakan secara nasional. Sisa tanda tangani
Memorandum Of Understanding (MoU)-nya,” katanya kepada wartawan, ahad (07/05/2017).
Bahkan,
lanjut Romario, pada selasa (09/05/2017) besok, dirinya diundang oleh Bank
Indonesia, untuk mempresentasikan karyanya tersebut dihadapan Bupati/wali kota
se-Indonesia di Jakarta.
Fungsi e-APBDes
yang dibuat Romarion adalah memberikan kemudahaan mengelola transparasi
pengelolaan dana desa. Melalui Short Message Service (SMS), masyarakat desa dapat
mengetahui informasi dana desa tanpa koneksi internet.
“Kalau
e-APBDes ini dapat menyalurkan informasi melalui sms gateway dan pengumuman
melalui media offline yang memadai di Desa,” kata putra pasangan Daeng Pala dan
Naharia ini menjelaskan.
Menurut
mahasiswa angkatan 2012 ini, apabila pemerintah desa telah mengetahui tentang
traparansi pengelolaan dana maka masyarakat akan antusias terlibat. Perangkat
desa juga akan dengan terbuka pada masukan masyarakat mengenai prioritas
penggunaan anggaran di desa tersebut.
“Proyek
ini nantinya akan dimulai pada bulan Juli tahun 2017 di Desa Parekaju, Kec.
Ponrang, Kab. Luwu sebagai Pilot Project Nasional,” kata Mario yang saat ini
sementara kuliah di dua universitas yakni Universitas Negeri Makassar dan di
Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
0 Komentar