Entri Unggulan
Dinamika Islam dan Liberalisme, Jadi Bahasan Halaqah Instagram Pemuda Muslimin Indonesia Sulsel
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi daring dengan tajuk H...

Arus Muda »
Opini
»
Buka Mata
Buka Mata
Oleh Anak Muda pada Selasa, 16 Mei 2017 |
Opini
REFLEKSI, ARUSMUDA.COM - Saudaraku, kita berkelahi untuk suatu permainan tingkat tinggi yang tak kita pahami skenarionya.
Tiba-tiba agama menjadi pasal pertikaian, tanpa menyadari konteks persaingan global yang memboncengnya.
Persatuan nasional terkoyak demi perjuangan keadilan yang ujungnya kembali dimenangkan para pemodal.
Kita terbiasa pendek akal, rabun jauh. Hanya bisa bereaksi terhadap riak permukaan, tanpa mampu membaca dari mana sumber gelombang bermula.
Kita terbiasa mempertengkarkan hal-hal remeh temeh, tanpa menyadari kehilangan hal-hal besar saat kita bertikai.
Kita hanyalah pendekar-pendekar jago kandang, tak menguasai medan pertempuran dalam lanskap global.
Kita hanyalah pion-pion yang mempertengkarkan politik identitas di atas genderang peperangan antarkekuatan adidaya yang tak kita pahami siasat adu dombanya.
Wahai orang-orang berselimut, bangkitlah! Pandanglah dunia dengan ufuk horison yang jauh. Pahami pergeseran geo-politik dan pusat persaingan global hari ini. Perhatikan ayat-ayat sejarah, yang membuat bangsa-bangsa bangkit dan terpuruk.
Bersatulah sebagai pemain global yang disegani. Bukan pion-pion antek global yang saling bertikai menghancurkan bangsa sendiri.
(Yudi Latif, Makrifat Pagi)
Tiba-tiba agama menjadi pasal pertikaian, tanpa menyadari konteks persaingan global yang memboncengnya.
Persatuan nasional terkoyak demi perjuangan keadilan yang ujungnya kembali dimenangkan para pemodal.
Kita terbiasa pendek akal, rabun jauh. Hanya bisa bereaksi terhadap riak permukaan, tanpa mampu membaca dari mana sumber gelombang bermula.
Kita terbiasa mempertengkarkan hal-hal remeh temeh, tanpa menyadari kehilangan hal-hal besar saat kita bertikai.
Kita hanyalah pendekar-pendekar jago kandang, tak menguasai medan pertempuran dalam lanskap global.
Kita hanyalah pion-pion yang mempertengkarkan politik identitas di atas genderang peperangan antarkekuatan adidaya yang tak kita pahami siasat adu dombanya.
Wahai orang-orang berselimut, bangkitlah! Pandanglah dunia dengan ufuk horison yang jauh. Pahami pergeseran geo-politik dan pusat persaingan global hari ini. Perhatikan ayat-ayat sejarah, yang membuat bangsa-bangsa bangkit dan terpuruk.
Bersatulah sebagai pemain global yang disegani. Bukan pion-pion antek global yang saling bertikai menghancurkan bangsa sendiri.
(Yudi Latif, Makrifat Pagi)
Pilihan Pembaca
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Indonesia (SII) Provinsi Sulawesi Selatan resmi menda...
-
TOKOH, ARUSMUDA.COM - Pernah mendengar Group TedCo? Grup TedCo tak bisa dipisahkan dengan nama Teddy Yusaldi. Bendahara Umum Pimpinan Bes...
-
SUMATERA, ARUSMUDA.COM - Terus menjadi perbincangan usai Zainudin Amali mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, nama Ibnu Riza disebut-s...
-
BONE, ARUSMUDA.COM - Karang Taruna Sejati Desa Pattiro Sompe Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone menggelar Safari Ramadhan di beberapa Masjid...
-
MAKASSAR, ARUSMUDA.COM - Sebagai kaum milenialis dalam peradaban modern ini, mahasiswa sebagai kaum cendekiawan yang diharapkan dapat menj...
Tidak ada komentar: