Andi Singke: Buruh Penyangga Utama Sebuah Daerah

BONE, ARUSMUDA.COM – Demonstrasi kelas pekerja pada 1 Mei tahun 1886 di lapangan Haymarket adalah wujud aksi heroik tujuh martir: Albert Parsons, Louis Lingg, George Engel, Adolph Fisher, dan Spies Agustus, dan Fielden.

Persitiwa ini menjadi tonggak perjuangan kelas pekerja di seluruh dunia hingga hari ini. Bahkan di berbagai negara, 1 Mei ditetapkan menjadi hari libur nasional, termasuk di Indonesia.

Salah seorang tokoh muda Bone, Andi Singkeru Rukka mengungkap, “Perjuangan kelas pekerja dalam masyarakat memang harus mendapat perhatian dari pemerintah, terutama buruh, sebab buruh adalah kekuatan utama penggerak perekonomian daerah.”

“Sejarah di berbagai belahan dunia telah membuktikan, kekuatan gerakan buruh tidak bisa dinafikan dan menjadi pemicu terjadinya revolusi sosial. Begitupun di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Bone.” Lanjut Andi Singke.

Menurut mahasiswa program doktor hukum Universitas Hasanuddin ini, sebuah petuah bugis bisa menggambarkan implikasi bila gerakan buruh diacuhkan, “Ada sebuah pesan yang berbunyi begini, Tatténréng tanaé, polo dua arasengngé.”

Pesan ini menyiratkan bahwa gejolak sosial akan terjadi (disimbolkan dengan tatténréng tanaé yang berarti bencana alam berupa gempa bumi) apabila penyangga utama sebuah negeri tidak diperhatikan oleh pemerintah (disimbolkan dengan polo dua arasengngé yang berarti patahnya tiang utama rumah).

“Buruh adalah penyangga utama sebuah negeri, bila tidak diperhatikan, maka gejolak sosial tak bisa dihindarkan. Maka melalui peringatan Hari Buruh Internasional ini, kita dorong pemerintah dan pengusaha untuk lebih memperhatikan nasib buruh.” Pungkas salah satu Bakal Calon Bupati Bone dari kalangan muda ini.

Posting Komentar

0 Komentar