Ritual Unik Pemasangan Nisan Raja – Raja Luwu

LUWU, ARUSTIMUR.COM – Di dalam prosesi adat Mattampung di tanah Luwu, mengarak batu nisan sang raja adalah salah satu prosesi adat utama dalam rangkaian kegiatan pemakaman yang di Luwu disebut dengan Mattampung (pemasangan batu nisan). 
Pada prosesi adat ini, pihak Istana akan mengundang seluruh raja-raja dan para pejabat dari daerah – daerah tetangga yang memiliki ikatan emosional dan kekeluargaan  dengan Kedatuan Luwu.
Dalam prosesi adat ini, ada satu hal yang tergolong unik dan tidak dijumpai di daerah lain yaitu hadirnya satu sosok yang disebut  “Dokdok” yakni satu sosok yang menyimbolkan makhluk gaib dan bertugas menjaga prosesi adat agar berlangsung lancar dan aman. 
Dokdok harus menghalau semua hal – hal jahat baik yang datang dari mahluk gaib maupun mahluk yang nyata.
Pada kenyataannya, Dokdok dalam prosesi adat Mattampung adalah seseorang yang menggunakan topeng yang cukup seram dan seluruh tubuhnya ditutupi oleh jubah hitam yang terbuat dari bulu-bulu kasar. Pada saat prosesi adat berlangsung, Dokdok berjalan bebas dari depan ke belakang. 

Jika ada seorang keluar atau di luar iring-iringan prosesi Mattampung  yang  tertangkap oleh Dokdok, maka orang yang tertangkap tersebut harus membayar denda sebelum dilepaskan sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.

Posting Komentar

0 Komentar